Berita
Oleh Yoga pada hari Selasa, 02 Feb 2021 - 18:49:57 WIB
Bagikan Berita ini :

Soal Kudeta Partai Demokrat, Pendiri SMRC Sarankan Moeldoko Mundur Dari KSP

tscom_news_photo_1612266597.jpg
Saiful Mujani Pendiri Lembaga SMRC (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Pendiri lembaga riset dan survei SMRC, Saiful Mujani menyarankan Moeldoko mundur dari kursi Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang kini tengah dihadapkan pada isu upaya kudeta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari kursi ketua umum Partai Demokrat.

Saiful mengatakan bahwa, jabatan KSP terhadap Moeldoko sangat melekat. Menurut dia, tidak etis jika ikut membantu mengerjakan terhadap partai politik lain.

“Kalau pak Moeldoko mau cawe-cawe dengan internal demokrat, gabung saja dengan demokrat,” tulis Saiful Mujani diakun Twitternya @saiful_mujani, pada Selasa (2/2/2021).

Menurut Saiful, demi menjaga kehormatan kantor dan presiden, langkah ksatria Moeldoko adalah mengundurkan diri dari Kepala Staf Kepresidenan.

“Tapi nasi sudah jadi bubur, langkah ksatria adalah pak Moeldoko mengundurkan diri dari KSP untuk menjaga kehormatan kantor Presiden dan Presiden sendiri,” ujarnya.

Saiful juga menjelaskan, Meoldoko tidak punya hubungan organisasi dengan Demokrat. Moeldoko juga bukan anggota Partai Demokrat.

“Disisi lain, dia pejabat negara yang berhubungan langsung dengan Presiden. Moeldoko sudah mengakui setidaknya bertemu dengan kelompok yang berkepentingan dengan kepemimpinan Demokrat. Kalau bukan kepala KSP dia enggak punya nilai penting untuk bertemu dengan kelompok tersebut. Di situ ada konflik kepentingan. Tidak dibenarkan ia cawe-cawe. Pejabat negara harus menjamin kebebasan dan indepedensi setiap partai politik, tiap partai ada AD/ART-nya,” tandasnya.

Saiful juga menilai pertemuan Moeldoko dengan kelompok tersebut mempunyai makna politis besar, karena Moeldoko merupakan bagian dari Presiden. Sebagai anak buah presiden harusnya presiden mengetahui langkah politik dari anak buahnya.

“Dan kalau presiden tahu dan membiarkan maka presiden keliru, dan buruk bagi prinsip tata kelola negara kita. Ini bisa memperlemah presiden secara politik,” kata Saiful.

tag: #kudeta  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement