JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Nama mantan Ketua DPR RI, Marzuki Alie dan Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko mendadak jadi sorotan. Tak lain setelah kedua nama tokoh ini disebut sebagai sosok yang terlibat dalam kudeta Partai Demokrat.
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, mengatakan, pasca konferensi pers, berkembang spekulasi siapa sosok pejabat penting pemerintah tersebut dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak menyebutkan nama.
“Ketua Umum AHY memang tidak menyebutkan nama, karena mengedepankan asas praduga tak bersalah, dan menunggu proses konfirmasi. Tadi malam, sebagaimana yang kita saksikan bersama, kita sudah mendengar langsung penjelasan dari KSP Moeldoko sendiri,” kata Herzaky pada wartawan, Rabu (3/2/2021).
Herzaky juga menyebutkan jika Moeldoko sangat gugup dan nervous saat memberikan penjelasan.
“Respon beliau sudah terprediksi nervous, gugup, dilihat dari gerakan tangan dan beberapa kali KSP Moeldoko menyebut gua gue. KSP Moeldoko mengangap dirinya dikaitkan dalam gerakan ini, karena berdasarkan foto-foto belaka. Padahal faktanya tidak demikian. Untuk itu, atas nama Partai Demokrat, saya perlu memberikan tanggapan atas pernyataan KSP Moeldoko,” ujarnya.
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat juga memberikan tanggapan terkait konferensi pers para pelaku gerakan yang dilaksankan pada siang hari ini, Rabu (3/2/2021).
“Mereka katanya berencana menjemput KSP Moeldoko sebagaimana menjemput Bapak SBY pada tahun 2004 sebagai calon presiden, lalu ada pelaku gerakan bernama Bapak Yus Sudarso menyatakan ‘apa salahnya kami melakukan ini’,” ungkapnya.
Selain itu ia juga menyebutkan bahwa salahnya adalah upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat yang sah melalui Kongres Luar Biasa.
“Pak Moeldoko itu siapa? Pak Moeldoko itu KSP stafnya Presiden. Tugasnya sekarang membantu Presiden menyelesaikan pandemi dan krisis ekonomi. Jangan malah disibukkan untuk memikirkan pencapresan. Kasian rakyat, lagi pandemi kok malah memikirkan pencapresan. Kasian Presiden yang membutuhkan bantuan semua pihak untuk menangani krisis pandemi dan ekonomi,” ungkapnya.