JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Kepala Badan Komunikasi Strategis, Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menegaskan, pengiriman surat Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang ditujukan kepada Presiden Jokowi merupakan buah dari komitmen dan kesepakatan antara kedua belah pihak.
Hal tersebut disampaikan oleh Herzaky saat menanggapi kritik terkait langkah putra dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam merespon adanya pengambil alihan paksa atau kudeta di Partai Demokrat.
"Untuk saling menjaga hubungan baik dan komunikasi yang lancar," kata Politikus Demokrat itu, Rabu, (3/3/2021).
Dikatakannya, komitmen ini dilakukan untuk menghentikan tindakan orang-orang yang gemar mencatut dan mengatasnamakan Presiden Jokowi.
"Maupun nama Ketua Umum Partai Demokrat, dengan tujuan yang tidak baik dan mengadu domba," tandas Herzaky.
Dengan demikian, Herzaky meminta kepada semua pihak, untuk tidak membelokan maksud dan tujuan dari surat yang diberikan oleh AHY kepada Presiden Jokowi.
"Jangan malah kita dianggap berhadapan dengan Istana," tegas Herzaky.
Herzaky melanjutkan, bahwa PD hanya memberikan saran dalam situasi pandemi orang-orang yang diberi amanah dan jabatan oleh presiden harus yang fokus bekerja untuk membantu rakyat.
"Jangan dulu bicara capres-capresan. Kasihan Presiden. Jangan sampai amanah yang sudah diberikan, dibalas air tuba," pungkas Herzaky.