Berita
Oleh Bachtiar pada hari Rabu, 03 Feb 2021 - 13:27:53 WIB
Bagikan Berita ini :

Tanggapi Kudeta Demokrat, Politikus NasDem: Sah-sah Saja

tscom_news_photo_1612333673.jpg
Irma Suryani Chaniago Politikus NasDem (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem) Irma Suryani Chaniago menilai, hal yang lumrah saat Moeldoko diminta ikut serta dalam mensukseskan partai Demokrat yang dilakukam oleh internal Demokrat. Partai politik itu dinamis.

Hal tersebut di sampaikan Irma saat menanggapi adanya rencana kudeta kepemimpinan AHY di partai Demokrat.

"Soal pak Moeldoko diminta untuk ikut suksesi di partai Demokrat oleh internal Demokrat menurut saya sah-sah saja, kemudian beliau berhasil atau tidak itukan suratan tangan. Politik itu dinamis, kerajaan dan pemerintaan saja bisa terjadi kudeta, apa lagi partai politik, kenapa harus kebakaran jenggot jika AHY mengakar?," ucap Politikus NasDem itu saat di hubungi wartawan, Rabu (3/2/2021).

Irma mengatakan partai politik bukanlah milik pribadi atau keluarga, karena siapapun memiliki hak memilih dan dipilih.

"Jangan berumah ditepi pantai jika tidak ingin diterjang ombak!, Partai politik itu bukan milik pribadi atau keluarga, siapapun punya hak memilih dan dipilih," tambahnya.

Selain itu, dirinya menuturkan hal tersebut merupakan cara bermain politik melankolis dan playing victim yang sudah tidak relevan pada saat ini.

"Berhenti memainkan politik melankolis dan playing victim untuk raih simpati, karena gaya itu sudah lewat 15 tahun lalu, sekarang sudah tidak relevan," sindirnya.

Menurutnya, kejadian tersebut tidak menguntungkan bagi Joko Widodo untuk ikut serta dalam persoalan Demokrat, karena saat ini koalisi pemerintah sudah sangat kuat dan tidak membutuhkan tambahan lagi.

Dirinya menyarankan lebih baik menjadi negarawan yang baik, karena saat ini masyarakat sedang membutuhkan kebersamaan dalam mengatasi pandemi Covid-19 dan menyetop politisasi yang tidak konstruktif.

"Jadilah negarawan, rakyat sedang butuh kebersamaan dalam mengatasi pendemi, stop politisasi yang tidak konstruktif, gimana mau pimpin indonesia? Saat ini rakyat membutuhkan pemimpin masa depan yang memiliki konsistensi dan tangguh dalam menyelesaikan masalah-masalah bangsa, bukan pemimpin yang selalu meminta perlindungan rakyat dengan gaya-gaya melankolis," tandasnya.

Tidak hanya itu, Irma menyampaikan untuk menghadapi persoalan tersebut lebih baik dihadapi dengan tenang dan tangguh, tertawa memperkuat pondasi agar tidak mudah goyah jika di terpaksa angin.

"Santai saja, politik itu dinamis, kedudukan itu bukan milik pribadi yang tidak boleh di utak atik, parpol itu milik rakyat, siapapun yang bisa dan dipilih jadi pemimpin parpol kenapa tidak? Belajar tangguh dan kuatkan akar agar tidak goyah diterpa angin," sindirnya.

tag: #kudeta  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement