JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai, manuver Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam menyikapi kasus kudeta kepemimpinan bisa berdampak positif.
"Spekulasi ini memperebutkan simpati publik, terutama kelompok yang saat ini tidak percaya atau kritis pada pemerintah, dengan isu ini AHY potensial mendulang simpati dan dukungan," kata Dedi saat dihubungi wartawan, Minggu, (7/2/2021).
Dedi memandang, AHY juga tengah berupaya menempatkan kelasnya dengan Presiden Jokowi. Bukan malah, dengan Moeldoko yang dianggap sebagai aktor kekisruhan, sambungnya.
"Hal ini, tentu menandai kewibawaan Ketua Umum Parpol terjaga, dan sekaligus mengkerdilkan Moeldoko itu sendiri," kata Dedi.
Meski demikian, lanjut Dedi, jika sabotase ini berhasil dibuktikan sebagai isu yang tidak mendasar, maka reputasi AHY dan Demokrat terancam runtuh.
"Tetapi jika sabotase ini benar dan berhasil maka bisa dipastikan ini akhir karir politik AHY, sekaligus dimulainya perpecahan Demokrat," papar Dedi.
Kendati demikian, Dedi tetap mengakui, sulit membaca iklim politik Demokrat dan mencari celah mengganti AHY di tengah jalan.
"Mengingat kepemimpinan AHY tidak dalam kondisi buruk, kecuali memang ada upaya pihak lain yang hendak secara paksa memgambil alih," tandas Dedi.