JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Pemerintah harus terus bekerja keras dalam mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Termasuk soal efektivitas penyaluran bantuan sosial untuk menopang daya beli.
Demikian disampaikan oleh Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Anneta Komarudin saat merespon prediksi Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara terkait pertumbuhan ekonomi RI di 2021 sebesar 4,5 hingga 5,5 persen.
"Bukan hanya itu, konsumsi pemerintah termasuk yang dianggarkan untuk program program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) juga harus segera diserap sejak awal tahun," kata Putkom sapaanya, Selasa, (9/2/2021).
Putkom menyadari, ekonomi RI saat ini belum sepunahnya pulih. Namun, kata Putkom, sinyal perbaikan mulai terlihat dari pertumbuhan sepanjang tahun lalu yang berangsur membaik.
"Menjadi momentum yang harus dijaga. Sehingga, apabila pemerintah menarget pertumbuhan ekonomi di kisaran 1,6 - 2,1 persen pada kuartal I-2021, saya harap target ini dapat tercapai," kata Politikus Golkar ini.
Putkom melanjutkan, capaian ini juga bergantung dari keberhasilan penanganan pandemi sebagai suatu prasyarat tersendiri.
Putkom menegaskan, kebijakan PPKM, bahkan kini dalam skala mikro, diharapkan dapat meredam angka penularan.
"Apalagi saat ini program vaksinasi COVID-19 tengah berjalan dan kita harap dapat menunjukkan hasil yang efektif. Dengan begitu, kita dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang diiringi upaya pengendalian pandemi," tandas Putkom.
Kuncinya, kata dia, pemerintah harus bekerja keras dalam mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga, termasuk efektivitas penyaluran bantuan sosial untuk menopang daya beli.
"Bukan hanya itu, konsumsi pemerintah termasuk yang dianggarkan untuk program PEN juga harus segera diserap sejak awal tahun," tandasnya.
Menurutnya, komponen ini bisa menjadi penyelamat pertumbuhan ekonomi karena mencatat pertumbuhan yang positif di tengah pandemi.
"Investasi pun harus terus didorong seiring telah disahkannya UU Cipta Kerja maupun mulai beroperasinya Lembaga Pengelola Investasi (LPI). Pemerintah pun juga harus memanfaatkan mulai pulihnya kinerja ekspor sebagai daya dorong tambahan," katanya.
Tentu, capaian ini juga bergantung dari keberhasilan penanganan pandemi sebagai suatu prasyarat tersendiri. Kebijakan PPKM, bahkan kini dalam skala mikro, diharapkan dapat meredam angka penularan.
"Apalagi saat ini program vaksinasi COVID-19 tengah berjalan dan kita harap dapat menunjukkan hasil yang efektif. Dengan begitu, kita dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang diiringi upaya pengendalian pandemi," pungkasnya.