JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato kenegaraanya menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,0 persen hingga 5,5 persen dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022, Senin (16/08/2021).
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi XI DPR RI, Ahmad Najib Qudratullah mengatakan, harusnya target pertumbuhan ekonomi lebih realistis di tahun 2022 nanti.
Pasalnya, kata dia, sudah beberapa kali target dan realisasi yang ditetapkan oleh pemerintah tidak pernah match hasilnya.
"Perlu target APBN yang realistis, sudah beberapa kali target dan realisasi yang tidak pernah match," tandas Politikus PAN itu.
Najib mengatakan, banyak cara untuk mengambil tolak ukur terkait target yang realistis. Hal itu, lanjut Najib, mulai dari kajian- kajian Bank Indonesia atau lembaga asing.
Najib mengaku kurang setuju, jika target tersebut dipandang sebagai bentuk optimisme. Pasalnya, berdasarkan pengalaman kerap terjadi revisi soal target pertumbuhan ekonomi.
"Berdasarkan pengalaman kita selalu revisi karena target yang tidak pernah terealisasi," tandas Najib.