JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota Komisi VI DPR-RI, Gde Sumarjaya Linggih, menduga ada impor tembakau yang dicampur cengkeh yang masuk ke Indonesia. Padahal selama ini impor cengkeh itu sudah dilarang.
"Jangan karena di-blending dengan tembakau, cengkeh akhirnya boleh masuk ke Indonesia, ini hanya merupakan cara-cara untuk memuluskan impor cengkeh ke Indonesia," kata Gde Sumarjaya Linggih di Denpasar, Minggu (7/6/2015),
Menurutnya, pemerintah selama ini tidak memberikan ijin terhadap peredaran impor cengkeh tersebut. Soalnya bahan baku cengkeh masih banyak tersedia secara lokal. Dan sayangnya Gde tidak bisa menyebutkan berapa banyak impor yang masuk ke Indonesia.
"Larangan impor cengkeh itu harus tetap dapat dipertahankan dalam melindungi petani cengkeh agar produksi yang dihasilkan harganya tetap stabil," harapnya.
Sementara, untuk harga cengkeh ditingkat petani berupa cengkeh kondisi kering kini Rp 90.000/kilogram dan cengkeh basah Rp 60.000/kg. Harga tersebut mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun lalu. (ai)