JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan ada 21,5 juta kelompok warga lanjut usia (lansia) dilibatkan dalam program vaksinasi Covid-19 tahap dua.
Untuk pendataan pada lansia, Kemenkes bekerja sama dengan Direktorat Jenderal kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) serta BPJS Kesehatan.
"Untuk vaksinasi pada lansia data diperoleh bekerja sama dengan Dukcapil Kemendagri dan juga dengan BPJS kesehatan," kata Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu dalam konferensi pers di Youtube Kementerian Kesehatan, Senin (15/2/2021).
Peserta vaksinasi Covid-19 untuk lansia juga bisa mendaftar secara manual melalui institusi tempat bekerja atau langsung ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Kemenkes menyiapkan empat metode pelaksanaan vaksinasi. Pertama yakni vaksinasi di fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas atau rumah sakit. Kedua vaksinasi di institusi negara, kemudian vaksinasi massal di satu tempat dan, vaksinasi massal bergerak.
Khusus untuk kelompok lansia, metode vaksinasi hanya dilakukan di Fasyankes yang sudah ditunjuk pemerintah.
Maxi mengatakan, program vaksinasi pada lansia ini diperlukan karena kelompok ini masuk golongan yang rentan terpapar dan memiliki angka kematian tinggi jika terinfeksi Covid-19.
"Kami melihat kelompok lansia sangat perlu diprioritaskan melihat kondisi mereka yang rentan terpapar Covid-19, kemudian angka kematian jika mereka terinfeksi di usia lanjut ini cukup tinggi," tutur Maxi lagi.
Vaksinasi Covid-19 tahap dua akan dimulai pada 17 Februari 2021. Sasaran vaksinasi tahap dua ini ialah 16,9 juta petugas publik dan 21,5 juta lansia. Penyuntikan vaksin corona bakal terlebih dulu dilakukan di tujuh provinsi di Pulau Jawa-Bali.