Berita
Oleh Rihad pada hari Jumat, 12 Mar 2021 - 11:09:56 WIB
Bagikan Berita ini :

Kesaksian Penumpang Seputar Detik-detik Sebelum Bus Masuk Jurang

tscom_news_photo_1615522196.png
Bus yang terguling (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Penumpang selamat dari kecelakaan maut Bus Sri Padma Kencana menceritakan peristiwa sebelum bus nahas yang mereka tumpangi terjun ke jurang di Tanjakan Cae, Wado Sumedang, Jawa Barat pada Rabu (10/3) malam.

Bus membawa penumpang rombongan SMP IT Al Muawanah Cisalak Subang. Kecelakaan ini mengakibatkan 29 orang, termasuk sopir dan kernet bus meninggal dunia. Diketahui, rombongan study tour dan ziarah itu memulai perjalanan dari Cisalak Subang pada Selasa (9/3) pagi.

Rombongan pertama kali berangkat menuju wilayah Garut. Sore harinya menuju kawasan wisata ziarah Pamijahan di Tasikmalaya. Rombongan sempat menginap semalam di Pamijahan. Pada Rabu (10/3) pagi, rombongan kemudian bertolak ke Batu Karas Pangandaran untuk berwisata. Rombongan melakukan perjalanan pulang pada Rabu, berangkat dari Pangandaran sekitar pukul 13.00 WIB.

Menurut penuturan penumpang kepada Radar Sumedang, sejak awal keberangkatan dari Pangandaran telah mencium bau khas terbakar yang kemungkinan ditimbulkan dari gesekan ban dan rem. Seorang penumpang bahkan sempat menanyakan perihal sumber seperti bau sangit atau bau gosong itu ke sopir. Namun jawaban sopir saat itu tidak ada masalah.

Sesampai di jalur Tanjakan Cae, Wado Sumedang, beberapa penumpang sempat mendengar percakapan sopir ke kernet bus yang isi pembicaraannya terjadi masalah dengan fungsi rem.

“Saur kernet teh coba masuk gigi satu (kata kernet coba masuk gigi satu),” ujar seorang penumpang menirukan jawaban kernet sebelum kecelakaan. Kemudian, yang selanjutnya terjadi bus berjalan oleng di kondisi jalan menurun. Penumpang histeris saat bus menabrak pilar dan selang, beberapa detik kemudian bus menabrak tiang listrik dan akhirnya terjun ke jurang.

27 Orang Meninggal

Seluruh korban kecelakaan bus di Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, telah dievakuasi. Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan, dalam tragedi itu total korban meninggal sebanyak 27 orang meninggal, 39 selamat namun mengalami luka-luka.

"Sampai sekarang kita (petugas, red) masih lakukan proses, nanti diserahkan kepada keluarga. Ini (korban) kebanyakan berasal dari Subang," kata Ahmad Dofiri di lokasi kecelakaan, Kamis (11/3).

Menurut Dofiri pihak kepolisian bersama pihak terkait kini tinggal berupaya mengevakuasi bangkai bus yang terperosok ke jurang sekitar 20 meter dari bahu jalan itu.

"Sekarang kita mengusahakan menggunakan crane, saya kira lebih bagus, nanti pihak terkait juga mengusahakan mengangkat badan bus ini," kata dia. Menurutnya, kecelakaan maut bus tersebut terjadi ketika situasi sedang hujan lebat. Namun belum diketahui persis penyebab kecelakaan, karena menurutnya proses olah TKP masih berlangsung.

Selain itu, menurutnya jalur alternatif yang menghubungkan Garut dan Sumedang melalui Kecamatan Wado itu pun bukan untuk kendaraan besar seperti bus tersebut. Karena kontur jalan itu sendiri memang menurun cukup panjang dengan banyak tikungan. Selain itu, jalan tersebut tidak dilengkapi dengan penerangan sehingga pada malam hari kondisi jalan itu cukup gelap.

tag: #kecelakaan-bus  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement