Berita
Oleh Bachtiar pada hari Sabtu, 27 Mar 2021 - 14:39:16 WIB
Bagikan Berita ini :

Lagi, FGerindra ke FGolkar: Jangan Hancurkan Bulog

tscom_news_photo_1616830756.jpeg
Abdul Wachid Politikus Gerindra (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Politikus Partai Gerindra Abdul Wachid mengingatkan agar pihak-pihak yang terus menyudutkan keberadaan Badan Urusan Logistik (Bulog) dengan dalih serapan dan kinerja Bulog rendah untuk berpikir secara jernih.

"Kalau memang kinerja dan serapan rendah bukan lantas Bulog dihancurkan tapi mestinya diberikan dukungan dari berbagai aspek. Jangan hancurkan Bulog," tegas eks Anggota Komisi VI DPR RI itu kepada wartawan, Sabtu (27/03/2021).

Wachid yang kini duduk sebagai anggota Komisi VIII DPR RI itu justru berpandangan bahwa berbagai problem yang dihadapi Bulog tidak terlepas dari status Bulog saat ini.

"Sepanjang masih berbentuk Perusahaan Umum (Perum) itu artinya Bulog disatusisi mesti cari keuntungan ditambah Bulog mesti mencari pendanaan melalui skema pinjaman melalui Bank yang sifatnya masih komersial. Tentu ini jadi beban Bulog," kata Ketua DPD partai Gerindra Jawa Tengah itu.

Wachid menyarankan agar Pemerintah memberikan dukungan penuh kepada Bulog dalam hal pendanaan.

"Anggaran untuk Bulog harus memadai. Pemerintah harus dukung penuh supaya Bulog bisa menjalankan fungsinya secara maksimal," tegasnya.

Selain itu, Wachid juga berharap agar status kelembagaan Bulog dapat ditingkatkan.

"Tadi saya bilang, kalau masih berbentuk Perum maka ruang gerak Bulog terbatas. Sebaiknya status kelembagaan Bulog ditingkatkan dan berada dibawah Presiden. Saat zaman Orba dulu kan begitu, Bulog disokong penuh oleh pak Harto (Soeharto presiden RI ke-2)" ungkapnya.

Sekali lagi, kata Wachid menegaskan, serapan maupun kinerja Bulog yang dianggap rendah bukan jadi alasan keberadaan lembaga tersebut harus ditiadakan.

"Kalau alasan semisal soal gudang penyimpanan Bulog tak memiliki teknologi yang memadai, Kita siap kok kalau harus menyediakan teknologi yang memadai, kita dukung," sindirnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi IV Dedi Mulyadi kembali menyoroti masalah kinerja perusahaan BUMN Bulog. Dia menilai Bulog gagal dalam melakukan tiga hal.

Pertama, kata Dedi, Bulog tak memiliki kemampuan menyerap gabah petani, sehingga para petani menjual hasil padinya ke tengkulak. Namun, seringkali tengkulak tidak semuanya memiliki modal yang cukup.

Kedua, yang gagal dilakukan Bulog adalah tidak maksimalnya menyerap gabah petani. Menurut Dedi, daya serap Bulog itu rendah, karena sering kali membeli beras di bawah tengkulak.

Misalnya, tengkulak membeli gabah dari petani Rp 4.200 per kilogram, sedangkan Bulog hanya Rp 3.800 per kilogram. Hal itu karena memang Bulog memiliki kehati-hatian dalam membeli gabah.

Ketiga, Bulog tak memiliki gudang dengan teknologi memadai dalam penyimpanan beras. Akibatnya, beras yang disimpan di gudang tidak bisa bertahan lama sehingga mudah busuk.

tag: #bulog  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement