JAKARTA ( TEROPONG SENAYAN ) -- Sebanyak 39 santriwati di sebuah pondok pesantren (ponpes) putri di Kelurahan Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo terkonfirmasi positif Covid-19. Ponpes tersebut kini ditutup sementara untuk mencegah penularan lebih luas.
Camat Pasar Kliwon, Ari Dwi Daryatmo mengatakan jumlah santriwati positif Covid-19 mencapai 39 orang. Sebanyak 38 dari mereka kini menjalani isolasi di rumah karantina terpadu Donohudan, Boyolali.
"Sabtu kemarin sudah dibawa ke sana, yang satu lagi dirawat di RS PKU Muhammadiyah," kata Ari, Senin (30/3).
Ia menjelaskan saat ini ponpes khusus putri itu sudah ditutup usai Satgas Covid-19 tingkat kecamatan memberi pengertian kepada pengelola ponpes mengenai pentingnya menghindari kontak fisik dengan orang lain.
logoNasional
MASUK DAFTAR
Home
Nasional
Politik Hukum & Kriminal Peristiwa
Internasional
Asean Asia Pasifik Timur Tengah Eropa Amerika
Ekonomi
Keuangan Energi Bisnis Makro
Olahraga
Sepakbola Moto GP F1 Raket
Teknologi
Teknologi Informasi Sains Telekomunikasi Otomotif
Hiburan
Film Musik Seleb Seni Budaya Music At Newsroom
Gaya Hidup
Kesehatan Kuliner Wisata Tren
Fokus
Kolom
Aku & Jakarta
Music at Newsroom
Terpopuler
Infografis
Foto
Video
TV
Indeks
Download Apps
Ikuti Kami
Home Nasional Internasional Ekonomi Olahraga Teknologi Hiburan Gaya Hidup Fokus Kolom Terpopuler Infografis Foto Video Indeks
Home Nasional Berita Peristiwa
39 Santriwati di Ponpes Solo Positif Covid-19
CNN Indonesia
Selasa, 30/03/2021 20:46
Sebanyak 39 santri di ponpes putri Solo terkonfirmasi positif covid-19 dan kini menjalani isolasi di rumah karantina Boyolali.
Ilustrasi. 39 santri di ponpes Solo positif covid-19. (Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Solo, CNN Indonesia -- Sebanyak 39 santriwati di sebuah pondok pesantren (ponpes) putri di Kelurahan Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo terkonfirmasi positif Covid-19. Ponpes tersebut kini ditutup sementara untuk mencegah penularan lebih luas.
Camat Pasar Kliwon, Ari Dwi Daryatmo mengatakan jumlah santriwati positif Covid-19 mencapai 39 orang. Sebanyak 38 dari mereka kini menjalani isolasi di rumah karantina terpadu Donohudan, Boyolali.
"Sabtu kemarin sudah dibawa ke sana, yang satu lagi dirawat di RS PKU Muhammadiyah," kata Ari, Senin (30/3).
Ia menjelaskan saat ini ponpes khusus putri itu sudah ditutup usai Satgas Covid-19 tingkat kecamatan memberi pengertian kepada pengelola ponpes mengenai pentingnya menghindari kontak fisik dengan orang lain.
"Informasinya masih ada beberapa santri di sana," katanya.
Ari menambahkan Satgas Covid-19 Kecamatan Pasar Kliwon juga menjamin kebutuhan logistik penghuni ponpes terpenuhi selama masa karantina.
"Logistik kita monitor terus. Nanti butuhnya apa kita penuhi," katanya.
Ponpes putri tersebut berada di Kelurahan Kauman yang padat penduduk. Meski demikian, Ari memastikan tidak akan melakukan penutupan lingkungan.
"Tidak ada penutupan wilayah. Cuma ponpesnya saja," katanya.
Ketua Pelaksana Harian Satgas Covid-19 Kota Solo, Ahyani menjelaskan Satgas tidak memberlakukan penutupan wilayah karena interaksi warga pesantren dengan masyarakat sekitar relatif minim.
"Mereka kan cuma di lingkungan pondok saja. Nggak boleh keluar," katanya.
Ia menambahkan, kasus di lingkungan pendidikan tersebut tidak memengaruhi rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menjalankan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dalam waktu dekat. Menurutnya, aktivitas santri di pesantren tidak bisa disamakan dengan sekolah pada umumnya.
"Ponpes itu kan tinggal di dormitory (pondok). Jadi seperti kos. Nggak seperti sekolah pada umumnya," katanya.