Berita
Oleh Rihad pada hari Sabtu, 10 Apr 2021 - 23:46:40 WIB
Bagikan Berita ini :

Penyebab Gempa Malang yang Dampaknya Begitu Luas

tscom_news_photo_1618073200.jpeg
Ilustrasi vaksinasi (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM menjelaskan penyebab gempa bumi di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Sumber gempa diketahui dari lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah lempeng Eurasia.

Gempa bumi terjadi pada Sabtu (10/4), pukul 14.00 WIB. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa bumi terletak pada koordinat 112,48° BT dan 8,95° LS atau 90 km baratdaya Kab. Malang, Jawa Timur pada kedalaman 25 km, dengan magnitudo M 6,1.

"Berdasarkan lokasi pusat gempa bumi dan kedalamannya, sumber gempa bumi berada pada Lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempeng Eurasia. Gempa bumi yang terjadi disebut juga gempa bumi intraslab," kata Kepala PVMBG Andiani dalam siaran persnya.

Adapun kondisi geologi daerah terdekat pusat gempa bumi berdasarkan tatanan tektoniknya, Pulau Jawa dipengaruhi oleh zona penunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di sebelah selatan, yang juga memberikan kontribusi tektonik berupa keberadaan sesar-sesar aktif di daratan.

Pusat gempa bumi berada di Samudera Indonesia di selatan wilayah Jawa Timur. Daerah yang berdekatan dengan pusat gempa bumi yaitu bagian selatan Jawa Timur yang tersusun atas batuan berumur Tersier terdiri dari batuan sedimen, batuan karbonat dan batuan vulkanik. Serta batuan vulkanik dan sedimen berumur Kuarter.

Getaran gempa bumi terasa lebih kuat pada batuan muda (Kuarter) yang bersifat urai dan tidak terkompaksi dan memperkuat efek guncangan gempa bumi.

Berdasarkan informasi dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA), guncangan gempa bumi dirasakan di PPGA Ijen, Kecamatan Glagah, Banyuwangi dengan intensitas IV Modified Mercalli Intensity (MMI).

Kemudian, di PPGA Semeru Kecamatan Candipuro, Lumajang sebesar III MMI.

Menurut BMKG, guncangan gempa bumi dirasakan di Turen dengan intensitas V MMI, di Karangkates, Malang, dan Blitar sebesar IV MMI, di Kediri, Trenggalek, dan Jombang sebesar III-IV MMI.

Lalu di Nganjuk, Ponorogo, Madiun, Yogyakarta, Ngawi, Lombok Barat, Mataram, Kuta, Jimbaran, dan Denpasar dengan intensitas III MMI.

Kemudian di Mojokerto, Klaten, Lombok Utara, Sumbawa, Tabanan, Klungkung, dan Banjarnegara dengan intensitas II MMI.

"Gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami, karena meskipun berpusat di laut namun energinya tidak cukup kuat untuk menyebabkan deformasi di bawah laut," ujar Andiani.

Gedung DPRD Blitar

Gedung DPRD Kabupaten Blitar rusak akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,7 mengguncang wilayah selatan Kabupaten Malang, Jawa Timur. Atap dan plafon di sejumlah ruangan ambrol.

Selain ruang paripurna, kerusakan juga terjadi di ruang kerja ketua dan wakil Ketua, ruang staf sekretariat, serta sejumlah ruang fraksi DPRD Blitar. "Musibah ini mengakibatkan beberapa ruangan kantor DPRD kabupaten rusak," kata Wakil Ketua II DPRD, Susi Nurlita, saat meninjau kerusakan, Sabtu (10/4).

Susi khawatir plafon yang runtuh ini akan membuat korsleting jika hujan turun. Ia telah meminta karyawan DPRD membersihkan dan mematikan aliran listrik agar tak memperparah kerusakan.

"Saya instruksikan puing-puing ini dibersihkan dan listrik dimatikan sementara, agar tidak terjadi korsleting, bahaya kalau hujan," katanya.

Gempa bumi yang mengguncang selatan Kabupaten Malang, juga terasa hingga Bali. Para wisatawan yang tengah berlibur panik dan buru-buru keluar dari vila saat gempa mengguncang.

Gempa bumi yang berpusat 90 kilometer barat daya Kabupaten Malang ini terasa di 17 kabupaten/kota Jawa Timur. Getaran gempa juga terasa hingga Yogyakarta dan Bali.

tag: #gempa-bumi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement