JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berharap agar 53 awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak dapat segera ditemukan. "Saya yakin seluruh bangsa, semua, hatinya, pikirannya, fokusnya, adalah agar anak-anak kita, bisa kita selamatkan secepat mungkin," ucap Prabowo dalam jumpa pers, Kamis (22/4).
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berharap upaya pencarian KRI Nanggala segera membuahkan hasil. Lebih dari 24 jam sejak kapal hilang kontak belum juga ditemukan.
"Kita semua berharap upaya pencarian akan membuahkan hasil dan menumbuhkan harapan untuk menyelamatkan seluruh personel KRI," tuturnya.
Hadi memastikan hingga saat ini upaya pencarian masih terus dilakukan oleh tim dari TNI AL. Sejumlah pihak lain dari kepolisian, KNKT, BNPB, Basarnas, juga turut membantu.
Diketahui, sudah lebih dari 24 jam sejak hilang kontak, kapal selam KRI Nanggala-402 belum juga ditemukan. Kapal tersebut membawa 53 orang personel yang terdiri dari 49 anak buah kapal, satu orang komandan, dan tiga orang arsenal.
Tim pencari telah menemukan tumpahan minyak di sekitar posisi penyelaman KRI Nanggala-402. Tumpahan minyak itu diduga akibat kerusakan tangki BBM kapal buatan Jerman itu karena tekanan air laut atau pemberian sinyal posisi dari KRI NGL-402.
Sampai saat ini, TNI telah mengerahkan lima KRI, 1 helikopter dan 400 orang untuk melakukan operasi pencarian kapal selam tersebut.
Selain itu, sudah ada dua negara yang telah memastikan akan mengirim kapal bantuan yakni Singapura dan Malaysia.
Untuk kapal rescue milik Singapura dijadwalkan akan tiba di perairan Bali pada 24 April, sedangkan Malaysia 26 April.
Belum Ada Kepastian
Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono, mengatakan pihaknya belum dapat memastikan bagaimana kondisi 53 awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak sejak Rabu (21/4) pagi kemarin.
Akan tetapi, Julius memastikan stok kebutuhan oksigen di dalam kapal tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan 53 awak di dalamnya.
"Mengenai kondisi ABK belum dapat dipastikan. (Tapi) Cadangan oksigen ada. Dengan kondisi 53 ABK memenuhi syarat," ujar Julius, Kamis (22/4).
Namun, Julius tidak menjelaskan berapa lama cadangan oksigen akan habis dalam kondisi darurat seperti sekarang ini. Mengingat kapal selam sudah hilang kontak lebih dari 24 jam.
Julius menambahkan hingga kini proses pencarian terhadap KRI Nanggala masih terus diupayakan dengan menerjunkan beberapa kapal bantuan. Proses pencarian pun, disebut Julius dipantau Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan KSAL Laksamana Yudo Margono dengan menggunakan KRI dr. Soeharso.
Untuk memaksimalkan pencarian, kata Julius, saat ini tim mempersempit area pencarian di sekitar lokasi munculnya tumpahan minyak yang diduga berasal dari KRI Nanggala. "Proses pencarian masih berlangsung. Area tenggelam sudah ditemukan di tempat munculnya tumpahan minyak," ucap Julius.
Sesuai dengan dugaan awal yang telah disampaikannya, KRI Nanggala diduga mengalami blackout, tak terkendali, lalu tenggelam di kedalaman 600 hingga 700 meter. Padahal kapal tersebut maksimal hanya dapat menyelam sedalam 500 meter.