JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Konflik berdarah antara Israel dan Palestina di Tepi Barat Palestina sepekan terakhir memantik sikap banyak negara. Bahkan Indonesia. Namun sikap dunia internasional tersebut belum sepenuhnya menawarkan solusi jangka pendek dan panjang untuk Palestina.
Ketua Grup Kerjasama Bilateral (GKSB) parlemen Indonesia dan Palestina, Syahrul Aidi Maazat saat dihubungi pada Senin (17/5/2021) menilai Indonesia sebagai negara muslim terbesar dunia memiliki peran besar menggalang dukungan internasional baik secara politik, ekonomi bahkan sifatnya bantuan kemanusiaan.
"Saat ini Palestina sangat berharap peran Indonesia di dunia internasional. Terutama soal politik. Jika resolusi PBB tidak dapat dikawal karena tekanan Amerika Serikat yang kuat, Indonesia dapat berperan di luar itu. Seperti di negara G-20, OKI, ASEAN atau hubungan bilateral dengan negara muslim atau negara yang prihatin," terang Syahrul Aidi yang juga anggota Komisi V DPR RI.
Dia menilai, Israel harus ditekan dari semua sisi. Jangan beharap di PBB saja.
Selain politik, jangka pendek ini Indonesia dapat mendorong bantuan kemanusiaan dari dunia internasional untuk mitigasi pasca konflik. West bank, katanya, ibaratnya saat ini penjara besar yang dikepung Israel dari segala sisi.
"Palestina sangat kesulitan saat ini. Indonesia dapat berperan dengan cara menggalang bantuan kemanusian dari negara muslim atau negara pendonor. Bantuan ini digunakan untuk perbaikan pasca konflik atau saat konflik," tambahnya.
Tindakan nyata dari Indonesia, pemerintah dapat mengalokasikan anggaran khusus untuk Palestina.