Berita
Oleh Sahlan Ake pada hari Jumat, 21 Mei 2021 - 09:10:46 WIB
Bagikan Berita ini :

Israel dan Hamas Lakukan Gencatan Senjata

tscom_news_photo_1621563046.jpg
Palestina (Sumber foto : Ilustrasi)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang dimediasi Mesir dimulai pada hari Jumat dan Presiden AS Joe Biden berjanji untuk menyelamatkan Jalur Gaza yang hancur dengan bantuan kemanusiaan setelah pertempuran terburuk dalam beberapa tahun.

Warga Palestina, yang selama 11 hari meringkuk ketakutan akan penembakan Israel, membanjiri jalan-jalan Gaza. Pengeras suara masjid merayakan "kemenangan perlawanan yang diraih atas Pendudukan (Israel) selama pertempuran "Pedang Yerusalem"".

Dalam hitungan mundur menuju gencatan senjata pada pukul 2 pagi (2300 GMT Kamis), serangan roket Palestina masih berlanjut dan Israel melakukan setidaknya satu serangan udara.

Masing-masing pihak mengatakan siap membalas setiap pelanggaran gencatan senjata oleh pihak lain. Kairo mengatakan akan mengirim dua delegasi untuk memantau gencatan senjata.

Kekerasan meletus pada 10 Mei, dipicu kemarahan warga Palestina atas pengekangan hak-hak mereka di Yerusalem oleh Israel, termasuk selama konfrontasi polisi dengan pengunjuk rasa di masjid Al-Aqsa selama bulan puasa Ramadhan.

Pertempuran tersebut membuat banyak warga Palestina di Gaza tidak bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri pada akhir Ramadan. Pada hari Jumat, di seluruh Gaza, makan Idul Fitri yang ditunda digelar sebagai gantinya, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (21/5/2021).

Pejabat kesehatan Gaza mengatakan 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak, telah tewas dan lebih dari 1.900 terluka dalam pemboman udara. Israel mengatakan telah menewaskan sedikitnya 160 kombatan.

Pihak berwenang menyebutkan jumlah korban tewas di Israel ada 12, dengan ratusan orang dirawat karena cedera dalam serangan roket yang menyebabkan kepanikan dan membuat orang bergegas ke tempat penampungan.

Hamas, kelompok militan Islamis yang menguasai Gaza, menganggap pertempuran itu sebagai keberhasilan perlawanan terhadap musuh yang lebih kuat secara militer dan ekonomi.

Di Israel, rasa lega tersebut terasa getir.

"Bagus bahwa konflik akan berakhir, tapi sayangnya saya rasa kita tidak punya banyak waktu sebelum eskalasi berikutnya," kata Eiv Izyaev, seorang insinyur perangkat lunak berusia 30 tahun, di Tel Aviv.

tag: #palestina  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Komisi III DPR Desak OJK Hapus Aturan Penagihan Utang Gunakan Debt Collector: Banyak Tindak Pidana!

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 10 Okt 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi III DPR RI Abdullah meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menghapus isi pasal pada Peraturan OJK Nomor 22 Tahun 2023 Tentang Perlindungan Konsumen dan ...
Berita

MotoGP Mandalika 2025 Berdampak Positif bagi Ekonomi Lokal, Telkom Andil Perkuat Akses Konektivitas Internet

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Perhelatan MotoGP Mandalika 2025 yang telah berlangsung selama 3-5 Oktober 2025, di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara, telah berhasil digelar secara sukses. ...