JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Oksigen menjadi hal yang krusial bagi penanganan COVID-19 di Indonesia. Akibat kebutuhan meningkat, oksigen sering sulit didapatkan. Pasokan oksigen perlu ditingkatkan. Rupanya PLN yang biasanya hanya suplai listrik, ternyata bisa menghasilkan oksigen. Kok bisa?
PLN melalui PJB telah melakukan uji coba fasilitas produksi oksigen pada 12-30 Juli 2021. Tahap uji coba tersebut sukses.
Prinsip kerjanya, PLN melakukan elektrolisa air murni H2O untuk dilakukan pemisahan sehingga dihasilkan hidrogen dan oksigen.
Selama ini, beberapa pembangkit listrik PLN memiliki instalasi hidrogen plant yang berfungsi menghasilkan gas hidrogen sebagai pendingin generator listrik. Produksi oksigen selama ini merupakan produk sampingan dari proses tersebut di lepas ke udara.
Selain PLTGU Muara Karang masih ada tujuh unit pembangkitan lainnya di bawah pengelolaan PJB yang berpotensi menghasilkan oksigen.
“Sehingga total potensi kapasitas produksi oksigen di instalasi pembangkitan PJB mencapai 1,18 ton per hari,” ujar Dirut PLN Zulkifli Zaini.
“Sehingga lanjut dia menyampaikan bahwa potensi produksi maksimal oksigen di 19 instalasi pembangkit PLN mencapai dua ton per hari.
Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi inovasi PLN dalam memproduksi oksigen yang memadai untuk kebutuhan masyarakat selama pandemiha
PLN siap untuk memproduksi 2 ton oksigen per hari. Langkah ini diharapkan bisa membantu mengatasi krisis pasokan oksigen dalam penanganan COVID-19 di Tanah Air.
“Untuk itu, PLN memanfaatkan oksigen yang awalnya dibuang ke udara bebas pada sistem pendingin pembangkit menjadi oksigen medis murni,” kata Direktur Utama PT PLN (Persero), Zulkifli Zaini.
2 ton oksigen ini akan diproduksi dari 19 pembangkit listrik yang dikelola dua anak usaha, PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) dan PT Indonesia Power (IP).
Selain itu, pengujian oksigen yang dilakukan di Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Jakarta (BPFK Jakarta) telah berhasil mendapatkan sertifikat inspeksi pada 5 Agustus 2021 oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.