Berita
Oleh Wiranto pada hari Sabtu, 21 Agu 2021 - 23:09:45 WIB
Bagikan Berita ini :

Pandangan JK Tentang Afghanistan, Taliban Juga Ingin Damai

tscom_news_photo_1629562185.jpg
JK bertemu utusan Taliban (Sumber foto : Ist)

Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK), mengungkapkan Indonesia selalu berperan aktif mendorong penyelesaian konflik di Afghanistan. Salah satu peran Indonesia yakni melakukan mediasi dengan mengundang Taliban dan pemerintahan Afghanistan ke Indonesia.

Namun, ada kendala saat JK hendak mengundang Taliban ke Indonesia. Saat itu, Taliban masuk dalam daftar teroris di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). JK yang dulu aktif sebagai Wapres RI kemudian langsung meminta Menteri Luar Negeri agar status tersebut bisa dicabut.

"Sejak awal kita melihat ini, saat saya menjadi wapres, minta mengundang mereka ke Indonesia ke dua-duanya, Taliban. Tetapi waktu kita bilang, ada masalah, mereka dianggap oleh PBB, bukan Amerika, bukan saya, bahwa mereka teroris karena itu tidak boleh keluar dari Afghanistan," kata JK dalam webinar bertajuk "Masa Depan Afghanistan dan Peran Diplomasi Perdamaian Indonesia", Sabtu (21/8).


"Berhasil untuk memberi izin, ada enam orang tahap pertama dan kemudian mereka saya undang ke Indonesia. Dan katakanlah kita berunding di Jakarta dan mereka setuju atas namanya prinsip perdamaian," jelas dia.

Tak hanya mengundang Taliban, JK juga mengungkapkan Indonesia saat itu juga mengundang pemerintahan Presiden Ashraf Ghani untuk membahas hal serupa. Bahkan, ia pun langsung berkunjung ke Afghanistan untuk melihat kondisi yang ada.

JK mengungkapkan bahwa sebenarnya milisi Taliban di Afganistan cinta perdamaian. Menurutnya, Taliban sudah sejak lama menginginkan perdamaian dengan Pemerintah Afganistan.

"Waktu saya berbicara dengan mereka, mereka sebenarnya ingin damai. Ingin kompromi dengan pemerintah, ingin power sharing. Tapi yang paling resah di Afganistan itu justru Amerika," ujar JK.

Menurut JK, Amerika Serikat (AS) enggan untuk hengkang dari Afganistan lantaran takut mempermalukan dirinya sendiri. Pasalnya mereka tak mau jika pengalaman di Vietnam terulang di mana negara adidaya itu dicap gagal dalam memerangi komunis di sana.

"Karena itu dia menerima suatu perundingan yang pada akhir tahun lalu disetujui bahwa AS akan meninggalkan Afganistan. Itu sebenarnya perang 20 tahun perang terlama dalam sejarah Amerika. Dan perang yang tidak dimenangkan oleh Amerika," ujarnya.

JK membaca bahwa diundurnya kepulangan tentara AS hingga Agustus 2021 lantaran menginginkan sesuatu. Menurutnya negara itu berhadap agar di Afganistan terjadi perang saudara.

Namun taktik itu menurut JK gagal dijalankan di Afganistan. Pasalnya saat AS angkat kaki dari sana, tentara Pemerintah Afganistan yang diharapkan menyerang Taliban justru tak berbuat apa-apa.

"Yang terjadi sebenarnya Amerika mengharapkan ada perang saudara antara tentara pemerintah Afganistan yang dilatih Amerika dengan Taliban. Dan kita tahu semua, ketika AS mau pergi, Taliban maju, (kemudian) tentara-tentara pemerintah tidak ada yang melawan. Tak mau ada perang saudara," ujarnya.

tag: #taliban  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement