Berita
Oleh Bachtiar pada hari Sabtu, 28 Agu 2021 - 11:58:25 WIB
Bagikan Berita ini :

Hafisz Thohir: Ekonomi Digital Akan Jadi Mesin Pertumbuhan yang Kuat

tscom_news_photo_1630126705.jpg
Achmad Hafisz Thohir Anggota Komisi XI DPR RI (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen DPR RI, Achmad Hafisz Tohir mengungkapkan ekonomi digital akan menjadi mesin pertumbuhan yang kuat selama pandemi dan trennya diperkirakan akan terus berlanjut pasca pandemi.

Bahkan telah diproyeksikan bahwa integrasi digital ASEAN berpotensi menghasilkan peningkatan US$1 Triliun dalam PDB regional pada 2025.

"Oleh karena itu, percepatan integrasi digital sangat penting," katanya dalam Majelis Antar-Parlemen ASEAN (AIPA) ke-42 yang berlangsung di International Convention Center Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, 23-25 ​​Agustus 2021.

Dalam pertemuan AIPA ke 42 tersebut, Hafisz Tohir didampingi I Gusti Agung Rai Wirajaya yang juga anggota Komisi XI DPR dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

"Integrasi digital ASEAN ini, tidak hanya untuk kelangsungan hidup pasca pandemi tetapi juga untuk membangun masyarakat ekonomi yang kuat dan tangguh dengan peningkatan efisiensi, produktivitas yang lebih tinggi, dan konektivitas rantai nilai yang lebih baik," ujar Waketum PAN itu.

Lebih lanjut Hafisz mengaku menghargai resolusi yang diusulkan oleh negara tuan rumah, Brunei Darussalam, karena menyentuh hal-hal yang relevan bagi ASEAN.

"Semoga pandemi segera berakhir dan kita bisa bertemu langsung agar kita bisa berdiskusi tanpa batasan layar dan koneksi internet."

Disamping itu, Hafisz juga mengapresiasi delegasi Thailand yang mengangkat isu pariwisata. Apalagi pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling terpukul oleh pandemi ini.

"Rekan saya, Pak I Gusti Agung Rai Wirajaya, konstituennya ada di Bali dan saya yakin setuju bahwa pandemi berdampak buruk di tempat-tempat dengan ketergantungan ekonomi yang besar pada pariwisata," imbuhnya.

Dikatakan Hafisz, pada AIPA 2020, isu serupa telah diajukan oleh Indonesia, namun karena keputusan untuk hanya memiliki satu resolusi di setiap Komite, itu harus digabung.

"Kami sangat gembira bahwa tahun ini kami menempatkan isu pariwisata kembali dalam agenda. Saya ingin menegaskan kembali dukungan kuat terhadap rancangan resolusi. Beberapa amandemen akan kami usulkan untuk memperkaya rancangan keputusan selama Rapat Komite ini," pungkasnya.

tag: #ekonomi-indonesia  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement