JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua umum DPP Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso menceritakan bagaimana susahnya berjuang mempertahankan partainya menjadi peserta Pemilu 2014. Ia mengatakan harus berjerih payah memenuhi syarat verifikasi yang diajukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) waktu itu.
"Mari kita menengok ke belakang mejelang pemilu, jadi memang ada niat pemerintah pada tahun 2014, partai tidak bertambah. Karena itu kemudian diberikan syarat susah. Pertama, administrasi. Nah setelah itu, lalu ada verifikasi faktual. Syaratnya juga berat," ungkap Sutiyoso saat memberikan sambutan dalam Rapat Pleno PKPI di Balroom hotel Grand Cempaka, Jakarta, Sabtu (13/6/2015).
Calon tunggal Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini mengatakan dirinya menengarai syarat berat yang diajukan KPU sebagai upaya untuk menutup kemungkinan bagi bertambahnya partai peserta pemilu. Ia mengaku curiga bahwa saat itu ada setting KPU memudahkan lolosnya partai penguasa di senayan dan menyulitkan bagi partai sekaliber partainya yang berusaha bergabung menjadi peserta pemilu.
Merasa dipersusah, Sutiyoso mengatakan ia tetap berusaha menahan emosi. Ia mengatakan tetap berusaha berjuang untuk memenuhi sejumlah persyaratan yang diajukan KPU saat itu.
"Yang paling berat bagi saya menahan diri. Ambil pistol, atau kokang senjata, tak tembaki. Tapi tidak, saya tetap berjuang bagaimana partai kita lolos. Bagaimana berpura-pura cool di depan media padahal lagi menahan emosi," ungkapnya sambil tertawa. (iy)