JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Mantan Fungsionaris Partai Golkar, Ariady Achmad mengapresiasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berhasil menangkap Azis Syamsuddin tersangka dugaan kasus korupsi. Sebelumnya, Azis Syamsuddin mangkir dari panggilan KPK dengan alasan tengah jalani isolasi mandiri.
"Saya apresiasi gerak cepat tim KPK yang menangkap Azis Syamsuddin. KPK dalam hal ini menunjukkan jati dirinya sebagai lembaga penegak hukum yang profesional alias tidak pandang bulu," tandas Aktivis Senior itu kepada wartawan, Jumat (24/09/2021).
Ariady begitu ia disapa menilai, langkah tegas KPK tersebut karena yang bersangkutan dianggap kurang kooperatif.
"Saya yakin ketika Azis mencoba mengulur-ulur waktu dengan berbagai dalih termasuk dalih isoman, KPK tidak percaya begitu saja. Dilain sisi, KPK juga tidak ingin wibawa lembaganya jatuh hanya dengan mempercayai dalih seseorang yang sudah dalam status tersangka. Saya yakin gerak cepat KPK karena dua alat bukti yang jadi unsur terpenuhinya satu tindak pidana sudah memadai," tegas Ariady.
Kendati demikian, Ariady tetap menekankan agar momentum ini dijadikan spirit oleh KPK dalam menegakkan dan memberantas Korupsi.
"Saatnya buktikan bahwa KPK on the track dalam pemberantasan korupsi. Ini momen pas bagi KPK yang selama ini dianggap publik terkesan lamban ketika berhadapan dengan kekuatan politik," tandasnya.
Lebih lanjut Ariady juga menyayangkan sikap kurang kooperatif yang ditunjukkan Azis Syamsuddin terhadap KPK.
"Berani berbuat mestinya berani bertanggung jawab, harus kesatria. Jangan jadi politikus bermental pecundang tapi hadapi donk segala apa yang dituduhkan," sindir Ariady.
Terakhir, Ariady berpesan agar partai Golkar segera mencari pengganti posisi Azis Syamsuddin baik di DPR maupun di partai.
"Tentunya pengganti Azis Syamsuddin harus yang benar-benar clean and clear, rekam jejaknya harus benar-benar teruji. Jangan lagi jadikan kader bermental pecundang dan hanya memburu rente mengisi jabatan itu. Golkar harus berkaca pada kasus-kasus kadernya yang terjerat kasus kasus korupsi. Jangan biarkan Golkar ambruk karena penyakit korupsi," pungkasnya.