Berita
Oleh Wiranto pada hari Jumat, 08 Okt 2021 - 22:33:51 WIB
Bagikan Berita ini :

Muktamar NU Akan Beri Peluang kepada Kiai Muda

tscom_news_photo_1633707231.jpg
Said Aqil Siradj (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) Sejumlah Calon Ketua Umum (Caketum) PBNU mulai mengemuka. Ketum NU sekarang, Said Aqil Siradj berambisi ikut pemilihan. Namun masih banyak nama yang muncul termasuk yang muda.

Muncul nama-nama lain seperti KH Marzuki Mustamar (Ketua PWNU Jawa Timur), Yahya Cholil Staquf, hingga KH Bahaudin Nursalim atau Gus Baha santer beredar bakal memimpin salah satu organisasi terbesar di Indonesia ini.

Atas banyaknya calon-calon tersebut, respon dari para ketua PWNU bermunculan. Antara lain, Wakil Ketua PWNU DIY, KH Fahmy Akbar Idries, mengatakan sampai saat ini PWNU DIY belum rapat dengan PCNU di kabupaten/kota. Sehingga, PWNU DIY belum menentukan nama yang akan diusung.

"Sebetulnya kami sekali lagi kebetulan kita memang belum mendiskusikan itu dengan teman-teman cabang. Jadi apa istilahnya belum berani jawab secara detail," kata Fahmy, Jumat (8/10).

"Sudah kelasnya semua. Artinya bagi Yogya itu nama-nama yang beredar nama top yang memang layak. Ada Gus Yahya, Kiai Said, Gus Baha misalnya itu. Nama-nama yang memang layak menduduki jabatan itu. Kiai Marzuki juga dibicarakan," katanya.

"Semua memenuhi syarat. Gitu kira-kira. Jadi ya ming kaya selera wae (seperti selera saja). Tidak ada pertentangan," katanya. Dia tak merinci 5 syarat yang dicontohkan itu.

Sedangkan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin menilai bursa Ketua Umum PBNU terbuka untuk siapa pun termasuk tokoh-tokoh muda NU.

Gus Yasin, sapaan akrabnya, mengatakan selain KH Said Aqil Siraj sebagai petahana, NU mempunyai sederet kader mumpuni.

"Ada banyak tokoh di NU tidak berkurang dan selalu up to date. Jadi generasi Pak Kiai Said di bawahnya ada dan mudah-mudahan juga masih banyak stok," ujar Gus Yasin kepada wartawan, Jumat (8/10).

Putra almarhum kiai karismatik Maimoen Zubair itu menyebut sejumlah nama yang dianggapnya mumpuni untuk memimpin NU. Di antaranya, KH. Yahya Cholil Staqut, Muhaimin Iskandar, KH Abdul Ghofur Maimoen Zubair, hingga KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha.

"Karena Rais Tanfidziyah (Ketum PBNU) itu pelaksana harian itu bisa diambil dari yang muda, bisa yang senior, atau diambil dari pengetahuannya yang banyak. Misal Pak Kiai Aqil di bawahnya ada Gus Yahya, Gus Imun, Gus Ghofur atau bisa dan yang baru muncul yang baru tenar itu Gus Baha," jelas dia.

Politikus PPP itu berharap Muktamar PBNU dapat menghasilkan pemimpin yang berkualitas.

"Sebagai warga NU mendukung dan berdoa semoga Muktamar NU lancar dan kondusif, serta melahirkan Rois Syuriah dan Tanfidziyah yang benar-benar bisa membawa NU lebih manfaat dan barokah," kata dia.

Jawa Tengah.

Sebelumnya, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic), muncul sejumlah nama yang dipilih oleh responden yang berasal dari segmen masyarakat yang memiliki kedekatan dengan NU, layak memimpin PBNU.

Nama-nama tersebut KH Marzuki Mustamar yang dipilih 24,7% responden; Disusul oleh KH Hasan Mutawakkil Alallah dengan 22,2%, lalu KH Said Aqil Siradj dengan 14,8%.

Selanjutnya, ada nama KH Bahaudin Nursalim atau Gus Baha dengan 12,4%; KH Yahya Cholil Staquf dengan 3,7%; KH Marsyudi Syuhud dengan 1,2%; KH Ahmad Fahrur Rozi Burhan dengan 1,2%; KH Ali Maschan Moesa dengan 1,2%; dan tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 18,5%.

tag: #nahdlatul-ulama  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement