Berita
Oleh Aswan pada hari Wednesday, 13 Okt 2021 - 06:00:00 WIB
Bagikan Berita ini :

IDI: Kami Sangat Trauma Gelombang Pertama dan Kedua Covid-19

tscom_news_photo_1634058504.jpg
Ikatan Dokter Indonesia (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)-Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta setiap dokter dan tenaga kesehatan waspada dengan prediksi gelombang ketiga Covid-19 yang diprediksi terjadi Desember 2021.

Anggota Tim Mitigasi IDI Wilayah Jambi Nirwan Satria mengatakan pihaknya sudah melakukan sosialisasi dan pelatihan pemberian pelayanan untuk menghadapi gelombang ketiga Covid-19 pada Desember mendatang.

Persiapan itu dilakukan selain sebagai langkah mitigasi di rumah sakit, juga sebagai salah satu langkah IDI menjaga sesama sejawat dokter dan tenaga kesehatan.

"Kami di tim mitigasi melakukan sosialisasi, pelatihan, bagi anggota kami yang terlibat langsung dalam pelayanan pasien Covid-19. Kami sangat trauma pada gelombang pertama dan kedua, sangat banyak senior, guru besar, dan mahasiswa kami berguguran sehingga berbagai upaya mitigasi kami lakukan," kata Nirwan dalam webinar, Selasa (12/11).

Dia menyampaikan IDI memegang prinsip melindungi segenap dokter dan tenaga kesehatan di masa pandemi agar tak berguguran seperti pada kondisi gelombang pertama dan kedua Covid-19 di Indonesia.

Menurut data PB IDI per Agustus lalu, tercatat 640 dokter gugur terpapar Covid-19 selama pandemi. Angka dokter berguguran itu naik menurut rilis data LaporCovid-19 per 15 September.

Data LaporCovid-19 per 15 September 2021 mencatat sebanyak 730 dokter meninggal dunia akibat Covid-19. LaporCovid-19 juga mencatat 667 perawat meninggal dunia selama masa pandemi.

Tingkat Vaksinasi Terus Meningkat

Ketua Pelaksana Harian Tim Mitigasi PB IDI Mahesa Paranadipa mengatakan IDI di berbagai wilayah sudah melakukan persiapan untuk menghadapi gelombang ketiga Covid-19.

Persiapan itu di antaranya meningkatkan capaian vaksinasi Covid-19, dan memastikan ketersediaan oksigen serta obat-obatan penunjang.

"Kami harap gelombang ketiga nanti tidak lebih parah dari gelombang 1 dan 2 karena capaian vaksinasi Covid-19 ditingkatkan," kata Mahesa.

Mahesa juga meminta pemerintah mendistribusikan vaksin di daerah-daerah yang masih rendah capaian vaksinasinya agar tujuan kekebalan kelompok atau herd immunity bisa tercapai.

Peningkatan vaksinasi dosis dua juga akan membantu tenaga kesehatan agar tak terjadi lonjakan kasus berat-parah di rumah sakit.

"Langkah yang bisa dilakukan pemerintah, tetap mengedukasi masyarakat, tapi yang terpenting adalah meningkatkan cakupan vaksinasi dosis kedua hingga minimal 70 persen untuk mencapai kekebalan kelompok," tuturnya.

tag: #idi  #covid-19  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
HUT RI 79 - SOKSI
advertisement
HUT RI 79 - ADIES KADIR
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement