JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)-Aksi kemarahan Menteri Sosial Tri Rismaharani lagi-lagi dilakukan. Kali ini Politisi PDIP itu terlibat adu mulut dengan warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Merespons aksi marah-marah Risma itu, pengamat politik Universitas Nasional Andi Yusran mengusulkan pada Presiden Jokowi untuk segera mengevaluasi kinerjanya selama jadi orang nomor satu di Kemensos.
Menurut Andi, sebagai seorang menteri kemarahan Risma yang berulang kali dilakukan merupakan cerminan minimnya pemahaman sebagai seorang pembantu Joko Widodo.
"Pada tataran filosofi pemerintahan, Risma adalah pelayan rakyat. Sesungguhnya rakyatlah yang berhak marah kepada aparatur negara yang kinerjanya rendah," demikian kritik Andi yang disampaikan kepada wartawan, Kamis malam (14/10).
Lebih lanjut Andi mengatakan, rakyat berhak marah pada seluruh pejabat karena sesunguhnya pemilik kedaulatan itu adalah rakyat.
Ditambahkan Andi, elite penguasa di Indonesia bisa menikmati berbagai fasilitas negara dari uang rakyat.
Sikap marah-marah Risma di ruang publik itu mengindikasikan bahwa sebagai mantan Walikota Surabaya dua periode itu membalikan filosofi sebagai pejabat pemerintah.
"Elite penguasa yang dzalim (Risma) cenderung membalik filosofi pemerintahan yang menempatkan diri mereka sebagai pemilik negeri dan rakyat sebagai abdinya," pungkasnya.