Berita
Oleh Aswan pada hari Jumat, 15 Okt 2021 - 15:39:55 WIB
Bagikan Berita ini :

BPS Sebut Barang Impor Dari China Membeludak Lagi di RI

tscom_news_photo_1634287195.jpg
Badan Pusat Stastik (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)-Impor Indonesia selama September 2021 tercatat sebanyak US$ 16,23 miliar atau meningkat sebanyak 40,31% dibanding periode yang sama pada tahun tahun lalu, yakni US$ 11,57 miliar. Impor September 2021 terdiri dari migas sebanyak US$ 1,86 miliar dan non migas US$ 14,37 miliar.

Impor non migas Indonesia paling besar berasal dari China. Indonesia tercatat melakukan impor senilai US$ 4,44 miliar atau setara dengan Rp 63,04 triliun (asumsi kurs Rp dengan porsi 30,89% dari total impor non migas.

"Kalau dilihat komoditasnya itu adalah mesin peralatan, mekanis dan bagiannya HS 84. Kemudian mesin perlengkapan elektrik dan bagiannya HS 85," kata Kepala Badan Pusat Stastik (BPS) Margo Yuwono dalam konferensi pers, Jumat (15/10/2021).

Impor terbesar selanjutnya berasal dari Jepang dengan nilai US$ 1,40 miliar. Porsinya, sebesar 9,75% dari total impor non migas.

"Kalau kita lihat komoditas utama yang di Jepang itu adalah komoditas mesin, peralatan mekanis dan bagiannya atau HS 84. Dan juga kendaraan dan bagiannya atau dengan kode HS 87," ujarnya.

tag: #bps  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
HUT R1 2025 AHMAD NAJIB
advertisement
HUT RI 2025 M HEKAL
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
HUT RI 2025 SOKSI
advertisement
Berita Lainnya
Berita

GMIE 2045 Dukung Desakan Pengamat Hardjuno untuk DPR Bahas RUU Perampasan Aset Pasal per Pasal

Oleh Sahlan Ake
pada hari Sabtu, 13 Sep 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Gerakan Millennial Indonesia Emas (GMIE 2045) menyatakan dukungan penuh terhadap pandangan pengamat kebijakan publik Hardjuno Wiwoho yang meminta DPR membahas Rancangan ...
Berita

Ketum SOKSI Ali Wongso Apresiasi Saraswati Teladan Jiwa Besar, Saatnya DPR & Pemerintah Bercermin

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Langkah Saraswati untuk mundur dari kursinya sebagai anggota DPR karena merasa telah menyakiti hati rakyat, meski tanpa maksud buruk, adalah tindakan yang sangat jarang ...