JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Badan Pusat Statistik (BPS) memutuskan untuk memperpanjang tenggat waktu pengisian Sensus Penduduk Online (SP Online) hingga 29 Mei 2020, serta melakukan penyesuaian atas kegiatan pencacahan lapangan pada bulan September 2020.
Anggota Komisi XI DPR-RI Puteri Anetta Komarudin menghimbau BPS untuk mengoptimalkan kampanye digital guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam SP2020.
Hingga 3 Mei 2020, BPS mencatat setidaknya 15,45%respon penduduk atau 41,65 juta jiwa dari total penduduk Indonesia telah berpartisipasi dalam SP Online.
Sebelum diperpanjang, BPS mencatat 12,5%partisipasi atau sekitar 32,4 juta responden dalam jangka waktu pelaksanaan semula, yaitu 15 Februari 2020 hingga 31 Maret 2020.
Rendahnya respons masyarakat untuk berpartisipasi dalam sensus disinyalir akibat meningkatnya kondisi darurat kesehatan global akibat COVID-19 pada bulan Maret yang mendominasi pemberitaan di media.
“Sisi positif dari wabah ini terkait dengan pelaksanaan sensus adalah peluang bagi BPS untuk menggalakkan partisipasi masyarakat. Kebijakan bekerja atau belajar dari rumah, pembatasan fisik di seluruh Indonesia, serta Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa wilayah dianggap telah meningkatkan penggunaan layanan komunikasi berbasis online," ujar Puteri melalui pesan singkatnya, Sabtu (09/05/2020).
Politisi Golkar ini menuturkan bahwa BPS mempunyai pekerjaan rumah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat untuk kegiatan Sensus Penduduk 2020.
"Oleh karena itu, BPS perlu fokus pada publisitas media digital untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan mencapai target partisipan sebanyak 20-22 persen,” tuturnya.
Selain himbauan pembatasan mobilitas, penyesuaian program Sensus Penduduk juga disebabkan perubahan postur anggaran BPS dalam Perpres No. 54 Tahun 2020.
Kegiatan pencacahan lapangan yang semula dilakukan dengan wawancara tatap muka oleh petugas sensus, dimodifikasi menjadi
pendataan mandiri yang melibatkan 1,2 juta pengurus Satuan Lingkungan Setempat (SLS), yaitu ketua RT, RW, atau dusun.
Puteri mengapresiasi langkah BPS yang tetap melaksanakan sensus penduduk ditengah terjadinya pandemi corona dengan mempertimbang aspek yang terjadi di lapangan.
“Keputusan BPS untuk tetap melaksanakan sensus dengan segala penyesuaiannya patut dan layak untuk mendapatkan apresiasi. Beberapa negara lain yang juga dijadwalkan untuk melaksanakan sensus tahun ini, seperti Amerika Serikat, Panama dan Arab Saudi justru memilih untuk menunda sensus hingga tahun depan," paparnya.
Anggota Dewan Dapil Jabar VII itu berharap penyesuaian atas program sensus penduduk tidak mempengaruhi tugas BPS untuk mengumpulkan data indikator stategis.
Menurutnya, pelaksanaan sensus penduduk tahun ini sangat penting dalam hal kemutakhiran data penduduk yang dapat menjadi basis bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan.
"Oley karena itu, saya juga mengajakmasyarakat untuk bersama-sama menyukseskan pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 dengan turut berpartisipasi melalui SP Online,” pungkasnya.