JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Generasi muda dituntut untuk cakap digital untuk menjawab tantangan pengembangan ekonomi digital. Sudah menjadi satu kewajiban bagi generasi muda untuk cakap dalam literasi digital di era pandemi saat ini. Dengan cakap digital, generasi muda memiliki peranan besar dalam kemajuan berbagai sektor di Indonesia sehingga dapat lebih memahami penggunaan media digital dengan bijak serta dengan menyuguhkan konten dalam platform media yang bermanfaat.
Demikian kesimpulan dalam diskusi Webinar Ngobrol Bareng Legislator yang bertajuk "Yang Muda Cakap Digital" yang diselenggarakan di Jakarta, pada Rabu (13/10). Agenda Webinar ini dihadiri oleh Ir. H. Rizki Ahmad Sadig, M.Si selaku Anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi PAN dan Semuel A. Pangerapan selaku Dirjen Aplikasi Informatika serta Narasumber dari perwakilan generasi muda produktif antara lain ada Juliana Eva Wati, S.H, M.Kn selaku Wanita Muda Inspiratif dan Fedri Ramadhani, SST, M.Par selaku Presenter TVRI.
"Kehadiran pandemi dan pesatnya perkembangan teknologi telah mengubah cara kita beraktifitas dan bekerja. Kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat inilah yang semakin mempertegas bahwa kita tengah menghadapi era disrupsi teknologi," kata Semual A. Pangerapan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (13/10/2021).
Selain itu, Webinar ini juga membahas mengenai peranan dan kontribusi generasi muda dalam meningkatkan produktivitas di era pandemi dan mengembangkan ekonomi digital.
Dalam pengantarnya, Rizki Sadig menyampaikan bahwa situasi pandemi saat ini harus memandang rasa syukur.
"Untuk itu, di era pandemi saat ini kita harus meng-upgrade diri kita semaksimal mungkin karena hampir semua aktivitas sosial kita sekarang dihubungkan dengan media sosial atau media digital. Hal ini merupakan sesuatu untuk anak muda yang akan mendominasi populasi di Indonesia," ucapnya.
Sementara Fedri Ramadhani atau yang akrab disapa dengan Uda Fe membagikan step praktis tentang pemanfaatan digital untuk membangun bisnis.
"Step praktis untuk melakukan go digital to business, yaitu memaksimalkan yang ada jangan muluk-muluk, lakukan kolaborasi dengan konsisten, ikuti pasar, dan memanfaatkan relasi di media sosial, serta step akhir yakni cakap dalam memanfaatkan peluang," kata Fedri.
Juliana Eva Wati dalam paparan singkatnya menambahkan tantangan pengembangan ekonomi digital antara lain infrastruktur belum merata, koneksi internet belum stabil di berbagai daerah, literasi digital masyarakat yang belum optimal serta perkembangan ekonomi digital di Indonesia yang pada tahun 2018 kontribusi perdagangan digital di Indonesia mencapai 125 triliun dan diperkirakan akan mencapai 8 kali lipat dari 632 triliun menjadi 4.531 triliun pada tahun 2030.