Oleh Aswan pada hari Sabtu, 30 Okt 2021 - 06:18:26 WIB
Bagikan Berita ini :

Jangan Bersedih Jika Pemerintah Berencana Tutup PT Garuda Indonesia

tscom_news_photo_1635549506.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)-Mantan Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Peter F. Gontha mengungkapkan, publik tak perlu bersedih jika pemerintah ada rencana menutup maskapai penerbangan BUMN itu.

Sebab, sekalipun tutup nantinya perusahaan bisa berdiri lagi.

"Kebanyakan netizen melalui tweet menyatakan kesedihannya kalau Garuda ditutup. Tapi sebetulnya tidak perlu hal itu menjadi pedih bagi kita," ucap Peter melalui unggahan di Instagram pribadinya yang dikutip pada hari, Sabtu (30//10/2021).

Menurut Peter, penutupan operasional maskapai oleh pemerintah sejatinya sudah sering terjadi di berbagai negara. Bahkan, kebijakan penutupan biasanya sengaja dilakukan untuk menyelesaikan persoalan hukum dengan pihak perusahaan leasing.

"Sebagai contoh: Japan Airlines telah 2x "dibangkrutkan", Malaysia Airlines 3x, Swiss 1x, Alitalia 1x, Thai Airlines 1x, KLM-Air France 1x kemudian merger menjadi satu perusahaan. Semua itu dilakukan untuk melepaskan diri dari jerat hukum tengkulak lessor yang telah memberi pinjaman yang di mark up kepada Garuda," katanya.

Setelah ditutup, sambungnya, maskapai biasanya bisa didirikan lagi. Bahkan, dengan nama perusahaan yang sama sekalipun.

"Sesudah itu bukan berarti Garuda tidak bisa didirikan lagi dengan nama-logo yang sama. Meski PT-nya berbeda karena nama dan logo adalah milik kita bangsa Indonesia. Jadi jangan emosi dulu, pun nama apapun boleh saja dipakai sebagai PT, tapi brand tetap Garuda Indonesia," ujarnya.

Sebelumnya, rencana penutupan perusahaan memang mengemuka di publik. Penyebabnya, kinerja keuangan Garuda yang sudah terpuruk akibat tingginya tumpukan utang.

Tercatat, utang perusahaan berkisar Rp 70 triliun sampai semester I 2021. Namun, sekitar Rp12,8 triliun di antaranya telah mendapat keringanan utang dari 11 kreditur.

Untuk itu emiten berkode GIAA itu tengah menjalankan proses restrukturisasi keuangan pada saat ini. Salah satunya dilakukan dengan melakukan negosiasi dengan lessor agar bisa menunda pembayaran utang perusahaan. Namun bila negosiasi tidak berhasil, pemerintah berencana mengganti operasional Garuda ke PT Pelita Air Service (PAS).

tag: #garuda-indonesia  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

Telkom Dukung Pemulihan 82,1 Ha Lahan Kritis melalui Reboisasi 33.800 Bibit Pohon

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 03 Mei 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Data Kementerian Kemaritiman & Investasi tahun 2022 menyebut luas lahan kritis nasional sebesar 12.744.925 Ha. Hal ini terjadi dikarenakan tidak seimbangnya penebangan ...
Berita

Peringati May Day 2024, BPJS Ketenagakerjaan Dukung Kesejahteraan Pekerja

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim mengatakan, dirinya sangat mendukung upaya-upaya peningkatan kesejahteraan pekerja atau buruh. Hal ini disampaikan ...