Oleh Bachtiar pada hari Selasa, 02 Nov 2021 - 15:57:14 WIB
Bagikan Berita ini :

Arya Sinulingga Bantah Tudingan Erick Thohir Terlibat Bisnis Tes PCR

tscom_news_photo_1635843434.jpg
Arya Sinulingga Jubir Kementerian BUMN (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Mantan Direktur Publikasi dan Pendidikan Publik Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Agustinus Edy Kristianto menuding sejumlah nama menteri yang disebut terafiliasi dengan bisnis tes Covid-19 baik PCR maupun Antigen. Salah satu dari menteri yang disebut adalah Menteri BUMN Erick Thohir.

Merespons hal itu, Staf Khusus Menteri BUMN Erick Thohir, Arya Sinulingga ikut buka suara soal dugaan Erick ikut berbisnis tes PCR sejak awal pandemi covid-19. Arya mengatakan isu yang menyebut Erick ikut berbisnis tes PCR terbilang tendensius.

Pasalnya, PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI), perusahaan yang dikaitkan dengan Erick hanya melakukan tes PCR sebanyak 700 ribu.

Sementara, total tes PCR yang sudah dilakukan di Indonesia mencapai 28,4 juta. Dengan demikian, total tes PCR yang dilakukan oleh GSI hanya sekitar 2,5 persen dari total tes PCR di Indonesia.

"Jadi kalau dikatakan bermain, kan lucu ya, 2,5 persen gitu. Kalau mencapai 30 persen, 50 persen itu oke lah bisa dikatakan bahwa GSI ini ada bermain-main. Tapi hanya 2,5 persen," kata Arya kepada wartawan, Selasa (2/11/2021).

Kemudian, Arya menjelaskan salah satu pemegang saham GSI adalah Yayasan Adaro Bangun Negeri. Jumlah saham yang dimiliki sebesar 6 persen.

"Jadi bayangkan, GSI itu hanya 2,5 persen, melakukan tes PCR di Indonesia, setelah itu Yayasan Adaro hanya 6 persen. Jadi bisa dikatakan Yayasan Adaro ini sangat minim berperan di tes PCR," jelas Arya.

Terlebih, kata Arya, Erick sendiri sudah tak aktif di Yayasan Adaro Bangun Negeri sejak didapuk menjadi menteri. Dengan demikian, ia menegaskan Erick tak terlibat dengan bisnis PCR tersebut.

"Jadi jangan tendensius seperti itu, harus lebih clear melihat semua," tutur Arya.

Arya juga menyebut ketentuan mengenai PCR tak pernah dikeluarkan oleh Kementerian BUMN. Selain itu, pemerintah juga tak pernah mengeluarkan kewajiban pelaksanaan tes PCR dengan menunjuk laboratorium tertentu.

"Kecuali tentunya yang sesuai standar yang ditentukan Kementerian Kesehatan," ucap Arya.

Sebelumnya, eks Direktur YLBHI Agustinus Edy Kristianto menyebut sejumlah menteri pemerintahan Presiden Joko Widodo terlibat bisnis tes PCR. Menurutnya, para menteri itu terafiliasi dengan GSI, penyedia jasa tes covid-19.

Edy menyebut perusahaan itu didirikan oleh sejumlah perusahaan besar. Edy mengaitkan Erick dengan Yayasan Adaro Bangun Negeri yang berkaitan dengan PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Perusahaan itu dipimpin oleh saudara Erick, Boy Thohir.

Selain itu, Edy juga menyebut nama Menteri Koordinatir Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Menurutnya, Luhut terlibat lewat PT Toba Bumi Energi dan PT Toba Sejahtra, anak PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA).

tag: #pcr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

Peringati May Day 2024, BPJS Ketenagakerjaan Dukung Kesejahteraan Pekerja

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 02 Mei 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim mengatakan, dirinya sangat mendukung upaya-upaya peningkatan kesejahteraan pekerja atau buruh. Hal ini disampaikan ...
Berita

Dave Laksono Hadiri acara Digital and Intelligent APAC Congress 2024 Bangkok

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Di era baru yang terus berkembang, teknologi seperti Al dan Cloud mendorong batasan desain bisnis, meningkatkan produktivitas, dan mentransformasi model bisnis. Ketika ...