JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Musisi Rio Febrian mengaku sudah lama tidak naik kereta commuter line (KRL) yakni sejak 1999. Saat itu dirinya masih aktif kuliah di Universitas bung Karno.
"Ini baru pertama kali, kalau tidak salah dulu terakhir tahun 1999. ternyata sekarang sudah sangat nyaman, kalau dulu kacau, banyak orang jualan, duduk di atas" ujar Rio di dalam gerbong KRL di tujuan Stasiun Tanjung Barat-Bogor, Jakarta, Senin (15/6/2015).
Rio mengaku sangat jarang naik angkutan umum. Sebab, pekerjaannya tidak memungkinkan naik angkutan umum karena harus membawa banyak perlengkapan. Ribet alias repot, apalagi lokasi tempat kerjanya tidak tetap dan jauh dari jalurnya.
"Gue sudah jarang pake angkutan umum. Soalnya manggung kan tempatnya pindah-pindah. Belum lagi harus bawa alat. Kalau pakai angkutan umum kan repot," katanya.
Meski demikian, Rio mengakui, kondisi kereta saat ini sudah sangat bagus dan nyaman dibandingkan dulu saat dirinya masih menjadi mahasiswa.
“Saya berharap ke depan masyarakat Jabodetabek semakin sadar betapa pentingnya beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum. Tujuannya untuk mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas di ibu kota yang sudah sangat parah,” ungkapnya.
Rio menilai upaya tersebut akan berhasil apabila pemerintah sudah mampu menyediakan moda transportasi yang aman dan nyaman. Hal tersebut, lanjut dia, secara perlahan sudah ditunjukkan oleh PT KAI Commuter Jabodetabek selaku operator KRL commuter line.
"Sekarang naik KRL kan udah nyaman. Sistemnya udah bagus, tempat parkirnya (di stasiun) juga luas. Sudah mirip sepeti kereta di Singapura dan Jepang," ujar Rio. (b)