JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Naiknya harga sejumlah bahan pokok seperti Minyak Goreng, telur hingga cabai di penghujung tahun ini menjadi catatan serius kalangan anggota DPR RI.
Betapa tidak, rakyat yang baru saja bangkit imbas hantaman pandemi Covid-19, kini dihadapkan dengan melambungnya harga sejumlah bahan pokok.
"Awalnya saya sangat gembira karena ditengah pandemi ini, serapan Pajak bisa tercapai 100% diakhir tahun ini. Menurut saya ini sangat membanggakan," ujar Anggota DPR RI dari FPAN, Achmad Hafisz Thohir kepada wartawan, Kamis (30/12/2021).
Hanya saja, kata dia menambahkan, serapan pajak yang cukup menggembirakan itu tidak dibarengi dengan stabilitas harga bahan pokok yang langsung bersentuhan dengan rakyat.
Dengan kondisi ini, ia pun mengaku kecewa karena masyarakat justru harus menutup tahun ini dengan kesedihan akibat naiknya harga beberapa bahan pokok.
"Sebagai wakil rakyat, saya sangat faham bagaimana menderitanya masyarakat saat ini. Dimana mereka baru mau bangkit dan menata perekonomian, yang sempat porak poranda akibat pandemi. Tetapi sekarang mereka malah dihadapkan dengan naiknya harga minyak, telur, cabai hingga gas LPG, yang mana pengaruhnya cukup besar, terutama para pelaku usaha yang menggunakan ketiga bahan pokok tersebut," lirih Hafisz yang sesekali menyeka air mata saat berbincang.
Untuk itu Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI ini, menekankan agar pemerintah hadir dan membantu rakyat, bangkit dari keterpurukan, dengan cara memberikan jaminan ketersediaan, maupun harga sembako yang stabil.
"Yang punya kekuatan untuk itu hanya pemerintah. Karena pemerintah mempunyai kekuatan dan kemampuan yang besar," tandasnya.
Di tengah kondisi semacam ini, Hafisz pun menyarankan agar pemerintah memberikan insentif harga sembako kepada masyarakat, guna mengurangi beban yang begitu berat.
Apalagi, sambung dia, naiknya harga sembako diprediksi masih terus naik hingga awal tahun depan.
"Kalau saya cermati, saat ini harga minyak goreng maupun telur sangat tinggi bahkan jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah. Oleh sebab itu, saya berharap pemerintah segera mencarikan solusi dari masalah masyarakat ini," tegasnya.
Karena menurut Hafisz, dalam UUD 1945 jelas disebutkan bahwa tiap warga negara berhak memiliki kehidupan yang layak, dan negara wajib hadir dalam menjamin ketersediaan kebutuhan pokok.
"Seperti diketahui minyak goreng, telur dan PLG saat ini sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Oleh sebab itu pemerintah dan stakeholder harus mempunyai solusi terkait agar harga sembako di pasaran, agar kembali stabil dan tidak memberatkan konsumen."
Lebih jauh politikus PAN ini menilai, kondisi yang terjadi saat ini, menunjukkan betapa lemahnya pengelolaan logistik sembako nasional. Apalagi tingginya permintaan saat hari-hari besar adalah kejadian rutin setiap tahun.
"Harusnya pemerintah telah melakukan persiapan untuk menyambut hari-hari besar itu, sehingga perubahan harga drastis seperti saat ini, tidak terjadi lagi. Bukannya seperti saat ini, masalah yang sama selalu terjadi pada setiap hari hari besar," sindirnya.