JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)-Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin memprediksi pesta demokrasi tahun 2024 bakal tegang dan memanas, meski tiada agenda pilkada.
Menurut Ujang komarudin tahun 2022 adalah tahun politik dimana para capres, cawapres dan partai politiknya akan mulai bergerak untuk mempersiapkan pemilu 2024.
"Katakanlah di 2022 tidak ada pilkada, tapi jangan lupa, 2022 adalah tahun politik. Hari ini kita sudah memasuki tahun politik. Nah tahun politik ini saya melihat hanya ada dua hal yang dilakukan oleh para politisi. Termasuk para capres cawapres itu," kata Ujang kepada wartawan, Senin (3/1/2022).
Ujang menambahkan bahwa manuver pertama yang akan dilakukan para kandidat capres-cawapres, menurut dia hal itu dapat membangun pencitraan melalui berbagai platform.
"Pertama membangun pencitraan, jadi setiap capres dan cawapres termasuk parpol akan bekerja keras membangun citra diri baik melalui darat maupun melalui udara. Baik melalui media sosial maupun media mainstream. Makanya hari ini muncul buat YouTube (dari para) capres cawapres tersebut," lanjutnya.
Sedangkan untuk pergerakan politik yang selanjutnya dengan cara membusuki lawan, menurut Ujang dapat menjatuhkan lawan politik karena akan berbahaya dan dapat memicu kondisi politik tahun 2022 kian memanas.
"Yang kedua yang paling bahaya adalah yaitu membusuk-busuki lawan. Nah membusuk-busuki lawan inilah yang membuat politik akan makin tegang, makin panas. Di sini nanti ada yang menyebar hoaks, memfitnah, ada yang saling melaporkan, dan sebagainya. Nah ini sudah dimulai pada tahun-tahun ini. Artinya serangan-serangan terhadap capres-cawapres akan dilakukan oleh lawan politiknya masing-masing," jelasnya.
Ia juga tak menampik ada kemungkinan, serangan terhadap lawan politik tersebut juga dilancarkan melalui buzzer. "Semua yang dilakukan capres cawapres termasuk partai itu menggunakan buzzer. Mereka punya cyber army masing-masing. Ini yg membuat narasi politik kita akan semakin memanas," katanya.
Namun demikian, menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar ini, peta koalisi belum akan menampakkan hilalnya pada tahun 2022 ini.
"Peta koalisi itu akan terlihat di 2024 nanti. Karena ingin melihat elektabilitas dari capres cawapres itu. Jadi partai-partai akan bergerak menentukan arah koalisinya ketika elektabilitas capres-cawapres sudqh kelihatan tinggi dan stabil. Nah, tinggi dan stabilnya itu akan kelihatan di tahun 2024 nanti," pungkasnya.