JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua MPR Dr. Jazilul Fawaid SQ., MA., mendukung langkah pemerintah untuk mengevaluasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di semua jenjang sekolah yang beberapa bulan ini sudah berlangsung. Evaluasi dilakukan sebab untuk mencegah dan memutus rantai penyebaran Covid-19. Varian Omicron yang saat ini mewabah telah mengakibatkan munculnya gelombang 3 Covid.
“Demi kebaikan semua dan melindungi anak-anak sekolah maka sepakat perluya dievaluasi PTM,” ujarnya, Jakarta, 5 Februari 2022.
Dalam evaluasi PTM masing-masing daerah menerapkan standar yang tidak sama, sesuai level, sehingga ada yang menutup total, ada yang tetap menjalankan PTM dengan kapasitas 50 persen. Meski PTM dievaluasi, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu tetap mendorong proses pendidikan tetap berjalan.
“Yang masih memberi kapasitas 50 persen, syukur, yang tutup total harus dilakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ),” ujarnya.
Pria yang akrab dipanggil Gus Jazil itu mendorong pendidikan tetap berlangsung, baik pengurangan kapasitas maupun PJJ, sebab pendidikan bagi anak-anak sangat penting. Sebagai generasi penerus bangsa, anak-anak perlu dibekali untuk menghadapi masa depan.
“Bila pendidikan terhenti maka akan bisa menyebabkan lost learning dan lost genaration. Ini yang kita khawatirkan,” tambahnya.
Ancaman ini muncul ketika pandemi berjalan.
Selama pandemi, pemerintah pernah menerapkan PJJ. Meski masih ada kekurangan di sana-sini, cara yang demikian disebut sebagai solusi ketika masyarakat diminta tidak membuat kerumunan.
“Kita harus tetap mencari langkah untuk mengatasi batasan-batasan di masa pandemi. Nah, PJJ merupakan langkah yang tepat di tengah masa pembatasan untuk tetap bisa menyelenggarakan pendidikan,” ujarnya.
Selain tetap mendukung proses pendidikan berlangsung, Gus Jazil juga mendorong agar pemerintah terus memasifkan vaksin kepada anak-anak. Dengan vaksin akan membuat anak kebal dari Covid atau mengurangi tingkat keparahan bila terdampak. “Vaksin kepada anak telah dilakukan, nah ini harus kita terus dorong untuk dimasifkan,” ujarnya.