JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Di tengah padatnya kegiatan reses, Edhie Baskoro Yudhoyono, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI menyempatkan waktunya untuk bersantai sejenak di Tiara Hills (5/3/22) dan menikmati kuliner Tempoe Doeloe (tempo dulu) di Kali Klepu, Kabupaten Pacitan (6/3/22).
“Pacitan terkenal dengan julukan ‘Kota 1001 Goa,’ tapi menurut saya itu belum lengkap, harusnya ‘Pacitan ini disebut Kota 1001 Goa, Pesona, Seni Budaya, dan Wisata. Karena kita punya budaya yang kuat, tempat wisata dan kuliner yang beragam, serta keseniannya yang begitu menarik,” ujar pria yang kerap disapa Ibas ini.
Di Kali Klepu, Ibas disuguhi oleh pemandangan sungai bebatuan dengan suasana tradisional, baik bangunan, makanan minuman, sampai musik khas jawa. Ia juga disambut meriah oleh masyarakat yang kebetulan tengah berwisata. Edhie Baskoro yang juga sebagai anggota DPR RI dapil Jatim VII ini terlihat tak pernah sepi diajak ‘selfie dan groufie’ diberbagai spot menarik.
“Kali Klepu ini sungguh wisata yang menarik Nggih? Bayangkan, jaman dulu kita melihat ada kali (sungai) itu tidak baik untuk dikembangkan, bahkan, terkesan kotor dan tidak asri. Tapi saat ini berkat tangan-tangan desa dan masyarakat sekitar ikut mengembangkan wisata desa secata swadaya, yang akhirnya menjadi pemasukan melalui BumDesnya. Ini benar-benar keren, ‘outside the box’ tentu salah satu bentuk ikhtiar kita untuk menambah pemasukan keuangan kabupaten yang terbatas karena selama ini tersedot untuk penanganan Pandemi,” ungkapnya.
Selain wisata kuliner tradisional, Ibas juga terlihat begitu menikmati lezatnya durian lokal yang dijual salah satu pedagang di Kali Klepu. Ia menikmati durian Pithi khas Kalikuning, Tulakan, Pacitan. “Lezatnya durian Pacitan ternyata berani diadu dengan durian dari daerah lain. Kulitnya tipis, dagingnya kesat, dan wanginya semerbak. Jos tenan!” kata Ibas.
Sedangkan di Tiara Hills Sembari menikmati pemandangan Sungai Maron dan Pantai Ngiroboyo dari atas bukit, Ibas mengajak para pegiat sosial media dan Kethuk-Kenang Pacitan untuk ngobrol santai sambil menikmati es kelapa muda.
“Terima kasih untuk teman-teman pegiat sosial media yang masih terus berkarya mempromosikan wisata Pacitan. Sekarang di Pacitan juga statusnya sudah membaik level PPKM-nya, semoga wisata Pacitan bangkit, wismas dan wisnus mau berkunjung ke Pacitan lagi,” ujar Ibas.
Edhie Baskoro mengungkapkan betapa bangganya dengan masyarakat Pacitan yang peduli akan budaya dan wisata. Di tengah situasi pandemi, mereka tetap semangat melahirkan karya dan mempromosikan pariwisata.
“Saya senang sekali teman-teman masih aktif menjadi content creator, nguri-uri budaya, peduli pada kemajuan pariwisata. Pacitan punya banyak hal unik dan khas yang dapat terus kita eksplor secara masif positif. Ingat ya, kalau bukan kita siapa lagi yang akan melestarikan dan memajukannya?” kata Ibas.
“Dalam mempromosikan sektor pariwisata, salah satu yang terpenting adalah membangun cerita atau narasi, inovasi dan kreasinya. Kita eksplor ada cerita apa saja di balik sebuah tempat, seperti tadi di Sungai Maron ada batu-batu besar yang ternyata menyimpan sejarah. Cerita-cerita ini kita rangkai menjadi caption dan hastag di sosial media dengan rapi, agar wisatawan tertarik dan penasaran, seperti ‘tour guide’ pemandu bakat di luar negeri kalau menjelaskan kepada para pengunjungnya”, jelas Ibas.
Ibas juga berpesan kepada seluruh masyarakat untuk berperan aktif menjaga lingkungan. Adanya alam merupakan kodrat keindahan alami yang tidak bisa diubah, tapi manusia bisa berkontribusi terus menjaga kebersihan dan kelestariannya. Jika terus dirawat, tempat wisata di Kabupaten Pacitan ini tidak akan kalah dengan wisata di kabupaten kota lainnya. “Setuju, Gaiiss ? Dolan dolan nang Pacitan”, tutupnya penuh optimisme.