JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota Komisi XI DPR RI, Ahmad Najib Qodratullah hadir menjadi pembicara dalam diskusi publik bertajuk "Mahasiswa dan UMKM di Era Masyarakat Ekonomi dan Ancaman Resesi" yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Himi PERSIS) di Lembang, Bandung, Jawa Barat, Jumat (17/03/2023).
Najib mengapresiasi kepada Himi PERSIS yang telah mengangkat tema diskusi terkait ekonomi.
“Bermimpilah yang tinggi, jangan menyerah. Karena kesuksesan akan diraih oleh orang yang bersungguh-sungguh,” pesan Najib kepada seluruh kader dalam menjalankan roda organisasi.
Najib mengaku sedang dapat hadir di tengah-tengah kader Himi PERSIS. Menurutnya, hal tersebut adalah tugasnya sebagai anggota DPR RI yang salah satu agendanya adalah mengamati perhatian publik yang saat ini sedang menyoroti resesi.
"Hadir dalam kegiatan penyerta Muktamar Himi PERSIS kali ini merupakan keputusan yang pas. Karena dirinya dapat bertukar pikiran mengenai isu-isu yang berkaitan dengan ekonomi bersama para mahasiswi," kata Najib.
Berbicara soal resesi, Najib menegaskan bahwa resesi bisa diantisipasi oleh pemerintah.
Dalam mengantisipasi resesi, pemerintah diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan bukan justru menebar banyak kekhawatiran di masyarakat.
Menurut Anggota DPR RI daerah pemilihan Jawa Barat II ini menuturkan salah satu kuncinya adalah membuat masyarakat mudah beradaptasi.
Dalam hal ini, Najib mencontohkan saat Indonesia menghadapi gempuran pandemi Covid-19.
Indonesia disebutnya dapat keluar secara perlahan-lahan dari pandemi. Hal ini disebabkan adanya kebijakan pemerintah, masyarakat yang adaptif serta kondisi geografis.
“Secara alamiah, Indonesia punya tembok penyekat karena berbentuk negara kepulauan. Sehingga dampak pandemi bisa diminimalkan karena dibantu oleh alam,” bebernya.
Hal-hal tersebut dinilai menjadi modal yang baik untuk menghadapi tantangan, terutama dalam hal ekonomi.
Menurutnya, cepat beradaptasi terutama pada kaum muda akan menjadi solusi yang baik untuk menghadapi resesi.
“Tingkat adaptasi yang tinggi akan menciptakan beragam inovasi. Contohnya saat masyarakat dikenalkan dengan metode cashless, tidak sedikit kaum muda yang menciptakan aplikasi untuk mempermudahnya,” pungkasnya.
