Berita
Oleh Sahlan Ake pada hari Jumat, 02 Jun 2023 - 12:51:17 WIB
Bagikan Berita ini :

Syarief Hasan: Presiden Sebaiknya Tidak Cawe-cawe

tscom_news_photo_1685685077.jpg
Syarief Hasan (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua MPR Prof. Dr. Sjarifuddin Hasan, MM, MBA mengatakan Presiden Joko Widodo sebaiknya tidak cawe-cawe urusan Pemilihan Presiden (Pilpres). Menghadapi kontestasi pilpres, presiden harus berada di semua capres, tidak condong kepada satu capres tertentu.

"Beliau (Presiden Jokowi) ini kan bapak bangsa. Harapan kita, dia berada di atas semua capres. Apalagi, siapa pun dia, siapa pun yang terpilih dalam pilpres adalah pemimpin bangsa sama seperti presiden yang sekarang," kata Sjarifuddin Hasan di sela-sela kunjungan kerja ke Pacitan, Jawa Timur, Kamis (1/6/2023).

Syarief Hasan, sapaan Sjarifuddin Hasan, menilai Presiden Jokowi seharusnya tegas dan konsisten. "Kalau tidak salah, sebulan yang lalu Presiden mengatakan tidak akan cawe-cawe. Tapi sekarang secara terbuka presiden menyatakan akan cawe-cawe," katanya.

Wakil Ketua MPR dari Fraksi Partai Demokrat ini menyebutkan bahwa "cawe-cawe" berkonotasi negatif. "Kalau sekarang presiden mengatakan cawe-cawe dalam konotasi positif, itu hanyalah bahasa. Yang jelas cawe-cawe itu konotasinya negatif," ujarnya.

Apakah cawe-cawe itu melanggar aturan, Syarif Hasan menjawab, "Kita tidak tahu apakah cawe-cawe itu melanggar atau tidak. Tapi justru karena itulah kita mempertanyakan kenapa presiden mesti cawe-cawe. Menjadi pertanyaan juga apa yang perlu dikhawatirkan sehingga presiden harus cawe-cawe," imbuhnya.

Syarief Hasan menambahkan kalau Presiden Jokowi mengharapkan program-program pembangunan akan dilanjutkan presiden berikutnya, maka bergantung presiden berikutnya. "Saya yakin semua presiden akan mentaati undang-undang. Sepanjang kebijakannya dipayungi oleh undang-undang yang jelas, saya pikir presiden berikutnya juga akan menjalankan itu," tuturnya.

Syarief Hasan memberi contoh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ketika Presiden SBY mengakhiri masa jabatannya, dia bersikap netral. "Bahkan saat itu, Hatta Rajasa yang juga besan SBY menjadi cawpres, SBY tidak secara eksplisit memberikan dukungan. SBY berada di tengah-tengah," kata anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini.

"Tidak ada kekhawariran pada diri SBY ketika mengakhiri dua periode masa jabatannya, maka tidak ada beban. Karena itu SBY tidak cawe-cawe," pungkasnya.

tag: #mpr  #syarief-hasan  #partai-demokrat  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Waka Komisi XIII DPR Pertanyakan Dasar Pemulangan Mary Jane, Ingatkan Agar Tak Langgar Hukum

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 21 Nov 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua Komisi XIII Andreas Hugo Pareira mempertanyakan dasar hukum kebijakan yang digunakan Pemerintah dalam pengembalian terpidana mati kasus narkotika, Mary Jane ...
Berita

Survei TBRC: Toni Uloli-Marten Taha Unggul Elektabilitas 45,8%

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Timur Barat Research Center (TBRC) merilis hasil survei terkait Pilgub Gorontalo 2024 menjelang hari pencoblosan pada 27 November. Hasilnya, pasangan Toni Uloli-Marten ...