Oleh TEDDY GUSNAIDI Wakil Ketua Umum / Juru Bicara Partai Garuda pada hari Sabtu, 18 Nov 2023 - 21:59:16 WIB
Bagikan Berita ini :

Bela Aiman? Maju Kena Mundur Kena

tscom_news_photo_1700319556.jpg
Teddy Gusnaidi (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --TPN Ganjar-Mahfud harusnya berani bersikap, jangan cengeng dengan berlindung dibalik label jurnalis dan kebebasan berbicara dalam membela Aiman Wicaksono. Aiman sudah bukan jurnalis dan yang disampaikan Aiman adalah fitnah ketika tidak bisa membuktikan ucapannya.

Mau 1000 Tim Hukum yang dikerahkan, itu hanya gaya-gayaan saja, karena sama sekali tidak akan mengubah fakta bahwa aiman harus membuktikan tuduhannya. Aiman harus membuktikan bahwa ada oknum polisi yang diperintah oleh komandan untuk memenangkan Prabowo-Gibran. Itu saja..

Saat ini kubu Ganjar-Mahfud dilema, kalau membiarkan Aiman, maka aiman bisa mengatakan bahwa dia bicara sebagai TPN Ganjar-Mahfud bukan sebagai pribadi dan yang dia sampaikan adalah hasil dari keputusan TPN. Jika dibela, sulit juga karena sama sekali tidak ada bukti atas ucapan Aiman.

Aiman bisa saja mengatakan sama seperti tuduhannya kepada polisi, bahwa dia hanya diperintah oleh pimpinan untuk bicara seperti ini, karena saat ini semua pimpinan juga bicara dan menyebarkan hal yang sama, yaitu menyebarkan isu ketidaknetralan aparat. Jadi alasan Aiman tepat..

TPN Ganjar-Mahfud dilema, Maju kena mundur kena.

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Lainnya
Opini

Dua Era, Dua Gaya: Membaca Indonesia di Bawah Soekarno dan Soeharto

Oleh M Hatta Taliwang
pada hari Rabu, 12 Nov 2025
Hidup di masa transisi antara dua era besar bangsa—Orde Lama dan Orde Baru—memberi saya pengalaman unik dalam memahami dinamika sejarah Indonesia. Saya hidup di ujung masa pemerintahan ...
Opini

Nasional Demokrat dan Sosialisme Demokrat: Dua Jalan dalam Satu Bingkai Kebangsaan

Jakarta, TEROPONGSENAYAN.COM - Di tengah gelombang perubahan global dan krisis keadilan sosial yang kian terasa di berbagai penjuru dunia, dua istilah kembali relevan untuk kita renungkan: Nasional ...