JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Sebagai salah satu organisasi pelajar tertua di Indonesia yang memiliki peran besar dalam sejarah perjuangan bangsa, Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KBPII) harus tetap menjadi wadah perjuangan yang independen, terbuka, dan tidak terikat dengan kepentingan politik tertentu, tetapi tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Islam.
Demikian disampaikan oleh Ketua Dewan Kehormatan Pengurus Wilayah KB PII Jakarta, Habib Aboebakar Alhabsyi dalam orasi politiknya pada acara Pelantikan Pengurus PW. KBPII Jakarta 2024-2028 Di Gedung Aula DDII,Kramat Raya, Jakarta, Minggu, 19 Januari 2025.
"Keberadaan PII yang independen dan terbuka ini, yang kemudian membuat para alumni PII berdiaspora ke berbagai partai politik," ujarnya.
Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan DPR ini pun membeberkan alumni PII yang menjadi politisi di sejumlah partai politik di tanah air. Di PKS ada dirinya, Hidayat Nurwahid, Ledia Hanifa, Tifatul Sembiring, di Partai Gerindra ada Ahmad Muzani,Sufmi Dasco Ahmad di PAN ada Sutrisno Bachtir, di GolkarJusuf Kalla dan lain sebagainya.
"Artinya, terdapat peluang besar, bagi KB PII untuk memberikan kontribusi terbaik dalam pembangunan nasional di Era Pemerintahan Prabowo Subianto ini," tandasnya.
Sekjen PKS ini mencontohkan, PII bisa menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat, mendorong kebijakan pro-pendidikan, dan advokasi kebijakan publik.
Dalam kesempatan itu, Anggota Komisi III DPR ini menyarankan agar dibentuk alumni PII lintas partai.
Dirinya melihat, sebaran alumni PII diberbagai parpol adalah aset luar biasa, karena melalui alumni, nilai-nilai yang kita pelajari di PII bisa menjadi panduan dalam pengambilan kebijakan publik.
"Namun, sebaran ini juga menjadi panggilan bagi kita semua untuk memastikan bahwa peran besar ini dapat memberikan dampak nyata, baik bagi bangsa maupun bagi organisasi PII yang masih aktif," pungkasnya.