JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota Komisi XI DPR RI, Ahmad Najib Qodratullah angkat suara soal seruan tarik dana dari bank-bank BUMN yang ramai di media sosial.
Diketahui seruan ini sebagai respons atas kebijakan pemerintah membentuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara.
Najib mengatakan, seruan tarik dana dari bank-bank BUMN justru akan merugikan masyarakat. Hal ini dikarenakan Bank akan terganggu dengan seruan negatif. Selain itu, pasar juga akan merespon negatif.
"Jadi saya rasa seruan itu hanyalah perbuatan yang akan justeru merugikan masyarakat karena stabilitas keuangan nasional terganggu UMKM industri dan pelaku usaha akan yang pertama mendapatkan dampak tersebut," ujar Najib, Selasa (25/2/2025).
Politisi PAN ini menjelaskan
Danantara dibentuk sebagai Sovereign Wealth Fund (SWF) untuk meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia. Di mana keberadaannya seharusnya menjadi peluang bagi pertumbuhan investasi, bukan sebagai ancaman bagi perbankan nasional.
"Masyarakat perlu mendapatkan edukasi yang benar mengenai hal ini
Dalam hal ini, Najib mengatakan perlu transparansi dan sosialisasi dari pemerintah.
Menurutnya Pemerintah dan DPR harus memastikan bahwa kebijakan ini dijelaskan secara terbuka agar tidak menimbulkan ketakutan di masyarakat.
"Jika ada kekhawatiran mengenai aliran dana atau dampaknya terhadap bank BUMN, pemerintah wajib memberikan jaminan bahwa stabilitas keuangan nasional tetap terjaga," kata Najib.
"Saya mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh narasi yang belum tentu berbasis data akurat. Jika ada masukan atau keberatan, mari kita salurkan melalui jalur yang konstruktif, termasuk melalui DPR sebagai wakil rakyat," pungkasnya.