Oleh Fath pada hari Selasa, 08 Apr 2025 - 20:35:22 WIB
Bagikan Berita ini :

Puji Presiden Prabowo Pilih Negosiasi Hadapi Tarif Impor Trump, SBY: Kita Harus Bergerak Cepat

tscom_news_photo_1744120441.jpg
(Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Presiden ke 6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY memuji langkah Presiden Prabowo Subianto yang memilih untuk melakukan negosiasi dengan Amerika Serikat ketimbang retaliasi guna merespons tarif impor timbal balik atau Reciprocal Tarrifs terhadap Indonesia senilai 32 persen.

Prabowo sendiri menunjuk Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Luar Negeri Sugion sebagai delegasi dari Indonesia dalam melakukan negosiasi tarif impor dengan Amerika Serikat pimpinan Donald Trump.

“Kebijakan dan langkah-langkah yang dijalankan oleh pemerintah menghadapi 32% tarif yang dikenakan oleh Presiden AS Donald Trump, saya nilai baik dan tepat. Lebih memilih negosiasi daripada retaliasi,” kata SBY dalam akun X pribadinya, Selasa,(8/4/2025).

SBY pun menyebut, strategi Presiden Prabowo sebagai dual track strategi yaitu melakukan komunikasi dengan para pemimpin ASEAN dan secara simultan mengirimkan tim negosiasi yang kuat ke Washington DC juga tepat.

“Ingat, bukan hanya ASEAN telah menjadi economic community tetapi di tengah tantangan berat untuk menembus pasar di banyak negara, ekonomi ASEAN merupakan sandaran dan pasar bersama di sub kawasan ini,” jelas SBY.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini menambahkan, tindakan otoritas moneter dalam keterpaduannya dengan otoritas fiskal juga diperlukan untuk menjaga dan mengamankan nilai tukar rupiah serta saham-saham Indonesia.

“Sebab kalau diserahkan kepada mekanisme pasar semata, di tengah gonjang ganjing pasar saham dan mata uang, bisa jadi nilai saham dan rupiah kita diganjar secara berlebihan, sehingga menembus batas toleransi psikologis. Kita punya banyak pengalaman tentang hal ini di masa lalu,” ungkap SBY.

Meski demikian, SBY berharap, pemerintah terus melakukan upaya gigih untuk menjaga ekonomi Indonesia, di tengah makin tinggi dan makin meluasnya intensitas perang tarif di dunia. Menurut SBY, perang dagang yang baru saja dimulai di tingkat global, bisa berlangsung lama.

“Karenanya, pertama, kita harus mampu mencegah terjadinya krisis ekonomi di Indonesia (sekecil apa pun). Dan, kedua, kita harus membuat ekonomi kita makin berketahanan (resilient) di masa depan,” ungkap SBY.

SBY menekankan, upaya pemerintah untuk terus memperkuat fundamental ekonomi serta meningkatkan daya saing barang dan jasa yang dihasilkan di negeri ini juga patut didukung semua pihak.

“Juga upaya untuk menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan agar masyarakat kita memiliki penghasilan dan daya beli yang makin tinggi. Juga upaya untuk menjaga keamanan fiskal kita agar tetap sehat, termasuk pengendalian utang negara,” tutur SBY.

SBY sekali lagi mengingatkan, jika Indonesia harus bergerak cepat dan bisa berlari jauh untuk menghadapi berbagai tantangan yang ditimbulkan dari tarif impor timbal balik atau Reciprocal Tarrifs senilai 32 persen.

“Kita harus bergerak cepat, namun harus bisa berlari jauh. Insya Allah tantangan berat yang kita hadapi ini, akan menjadi peluang baik bagi masa depan ekonomi kita,” pungkas SBY.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
IDUL FITRI 2025 AHMAD NAJIB Q
advertisement
DOMPET DHUAFA RAMADHAN PALESTIN
advertisement
IDUL FITRI 2025 WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2025 HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2025 HERMAN KHAERON
advertisement