
BANJARBARU (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi III DPR RI, Habib Aboe Bakar Alhabsyi, melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Polda Kalimantan Selatan. Kunjungan tersebut diterima oleh Wakapolda Kalsel Brigjen Pol Golkar Pangaso Raharjo bersama jajaran Pejabat Utama (PJU) Polda Kalsel.
Dalam kunjungan itu, Habib Aboe Bakar membawa dua agenda utama, yakni penyerapan aspirasi terkait reformasi Polri serta monitoring kesiapan pengamanan Haul Guru Sekumpul.
Terkait reformasi Polri, Habib Aboe Bakar menegaskan pentingnya reformasi kultural sebagai fondasi utama perubahan di tubuh kepolisian. “Reformasi kultural harus menjadi fondasi utama. Polri perlu terus menanamkan nilai integritas, empati, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia,” ujar Habib Aboe Bakar di hadapan jajaran Polda Kalsel.
Ia juga menyoroti pentingnya reformasi struktural dan tata kelola organisasi kepolisian. “Penguatan fungsi pengawasan internal seperti Propam dan Irwasum harus dilakukan secara serius, independen, dan kredibel agar kepercayaan publik terhadap Polri terus terjaga,” katanya.
Selain itu, Habib Aboe mendorong percepatan transformasi pelayanan kepolisian.
“Pelayanan Polri harus berbasis teknologi yang humanis dan bebas pungli. Masyarakat harus benar-benar merasakan kemudahan dan kehadiran negara,” tegasnya.
Dalam penegakan hukum, ia menekankan pentingnya pendekatan keadilan restoratif. “Pendekatan keadilan restoratif perlu terus diperluas, khususnya untuk perkara ringan dan konflik sosial. Hukum harus hadir sebagai solusi, bukan semata-mata alat represif,,” ucapnya.
Poin terakhir yang disampaikan adalah terkait manajemen sumber daya manusia Polri.
“Manajemen SDM Polri harus benar-benar berbasis meritokrasi, kinerja, dan integritas, sehingga pembinaan karier berjalan adil dan profesional,” tambah Habib Aboe.
Sementara itu, Wakapolda Kalsel Brigjen Pol Golkar Pangaso Raharjo menyampaikan kesiapan pengamanan Haul Guru Sekumpul yang tahun ini diambil alih langsung oleh Polda Kalsel.
“Pengamanan Haul Guru Sekumpul tahun ini diambil alih oleh Polda Kalsel dengan melibatkan sekitar 3.700 personel,” ujar Golkar Pangaso Raharjo.
Ia menjelaskan, langkah tersebut diambil berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan haul sebelumnya.
“Kami mengevaluasi adanya kesulitan evakuasi saat kondisi darurat. Hal ini diduga menjadi salah satu penyebab adanya jamaah yang meninggal karena kelelahan dan sulit dievakuasi,” jelasnya.
Direktur Lalu Lintas Polda Kalsel Kombes Pol Fahri Anggia Natua Siregar menambahkan bahwa fokus utama pengamanan haul berada pada sektor lalu lintas.
“Sekitar 80 persen pengamanan Haul Guru Sekumpul adalah persoalan lalu lintas. Karena itu, pengelolaan pengamanan kami tarik ke Polda agar koordinasi lintas Polres bisa lebih maksimal,” katanya.
Berdasarkan hasil evaluasi, Polda Kalsel akan menerapkan kebijakan khusus dalam pengaturan arus kendaraan. “Tahun ini akan diterapkan sistem one way. Kebijakan ini diambil untuk memudahkan penanganan kondisi darurat sekaligus memperlancar flow arus jamaah,” pungkasnya.
Dengan penguatan pengamanan dan evaluasi menyeluruh, diharapkan pelaksanaan Haul Guru Sekumpul tahun ini dapat berjalan lebih aman, tertib, dan lancar bagi seluruh jamaah.