JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Apakah Anda menyukai aroma hujan? Jika ya, maka Anda tak sendirian.
Faktanya, beberapa ilmuwan memercayai bahwa orang-orang menurunkan afeksi mereka mengenai aroma hujan dari para leluhur yang mengandalkan hujan untuk kelangsungan hidup mereka.
Tapi apa yang membuat bau hujan begitu menyenangkan? Ada beberapa aroma yang terkait dengan hujan yang membuat orang merasa nyaman.
Salah satunya disebut “petrichor”, yaitu aroma yang muncul ketika hujan turun setelah kemarau yang berkepanjangan. Istilah petrichor ini diciptakan pada 1964 oleh dua ilmuwan Australia yang mempelajari bau cuaca basah - yang diturunkan dari sepasang reaksi kimia.
Reaksi kimia pertama berasal dari minyak yang dihasilkan oleh beberapa tanaman. Minyak ini dikeluarkan tanaman selama musim kering, dan ketika hujan turun, minyak ini dilepaskan ke udara.
Reaksi kedua yang menciptakan aroma petrichor muncul ketika bahan kimia yang diproduksi oleh bakteri actinomycetes yang tinggal dalam tanah dilepaskan. Senyawa aromatik ini bergabung menciptakan wangi petrichor ketika hujan menyentuh tanah. Sementara orang Indonesia biasa menyebutnya dengan “bau tanah”.
Wangi hujan lainnya adalah “ozon”. Selama hujan badai, petir membagi molekul oksigen dan nitrogen di atmosfer, yang kemudian bergabung menjadi oksida nitrat. Zat ini berinteraksi dengan bahan kimia lain di udara untuk membentuk aroma ozon, yang memiliki bau tajam namun samar-samar mirip seperti klorin.
Sehingga, ketika seseorang mengatakan mereka mengetahui bahwa hujan akan datang melalui indera penciumannya, maka itu mungkin dibawa oleh angin dari hujan badai terdekat yang membawa turun aroma ozon dari awan menuju penciuman seseorang. (livescience/mnx)