JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Harry Poernomo mengingatkan pemerintah dalam hal ini Pertamina agar tidak menggunakan premium sebagai bahan tambahan dalam penggunaan bahan bakar jenis Pertalite.
"Menjual Pertalite, Pertamina harus menghindari penggunaan premium untuk memproses atau memproduksi Pertalite dengan cara mencampur atau mengoplos Pertamax dengan Premium, karena Premium merupakan produk yang "masih ditata niagakan" yang suatu saat bisa jadi akan disubsidi lagi jika harga minyak naik kembali," ujarnya melalui pesan BlackBerry di Jakarta, Senin (13/07/2015).
Dia menekankan saat beralih pada Pertalite nantinya, pemerintah harus bisa mengatur dan mengawasi penggunaan Pertalite tanpa ada subsidi.
"Yang penting barang subsidi tidak boleh digunakan untuk membuat Pertalite yang nanti dijual tanpa subsidi. Proses produksi pertalite tidak boleh menggunakan Premium sebagai bahan baku," jelasnya. (iy)