JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Meskipun mendatangkan kritik dari para sopir taksi, Uber berencana merangkul perusahaan kendaraan otonom.
CEO perusahaan Travis Kalanick menyebutkan ia bermaksud untuk membeli semua mobil Tesla yang mampu berkendara sendiri (self-driving), jika mereka dapat dibuat dalam enam tahun ke depan. Hal ini seperti mengeluarkan sopir taksi dari bisnis taksi itu sendiri.
Kalanick menyebutkan, mobil self-driving adalah masa depan. Ia menambahkan, jika mobil-mobil Tesla telah otonom pada 2020, maka ia akan membeli sebanyak 500.000 unit.
Tesla sendiri, menurut CEO Tesla, Elon Musk, saat ini sedang mengujikan 12 mobil otonom di jalan-jalan California.
Musk sebelumnya mengatakan bahwa manusia bisa dilarang mengemudi di tahun-tahun mendatang, dan semua mobil akan dikendalikan oleh robot. Ia juga menyebutkan bahwa komputer suatu hari akan mengemudi jauh lebih baik daripada manusia dan bahwa manusia akan menjadi 'terlalu berbahaya' di belakang kemudi.
"Ini akan menjadi seperti lift. Mereka digunakan untuk memiliki operator lift, dan kemudian kami mengembangkan beberapa sirkuit sederhana untuk mengoperasikan lift secara otomatis menuju ke lantai yang Anda inginkan. Mobil juga akan menjadi seperti itu,” katanya kepada CEO NVidia, Jen-Hsun Huang di konferensi tahunan perusahaan pengembang pada bulan Maret lalu.
Musk mengatakan, jawaban yang jelas untuk menjaga manusia aman di jalan adalah dengan melarang mereka mengemudi, karena “Itu terlalu berbahaya,” katanya seperti dikutip dari The Verge.
Sementara itu, Uber sendiri awalnya merupakan perusahaan internet asal Amerika yang menghubungkan pengemudi dengan pengendara. Arsitek dibalik kelahiran Uber adalah Garret Camp dan Travis Kalanick yang bertemu pada tahun 2008 di sebuah konferensi teknologi di Paris, dimana Garret menceritakan idenya untuk menjalankan layanan mobil mewah yang nyaman dan terjangkau. Setahun kemudian, Uber (saat itu bernama UberCab) diluncurkan. Garret memiliki ide ingin memecahkan masalah besar di San Fransisco, yaitu sulitnya mendapatkan taksi. Saat ini Uber beroperasi tidak hanya di San Fransisco, tapi di lebih dari 250 kota di 50 negara, termasuk di Indonesia. Mereka memiliki rencana menciptakan satu juta pekerjaan pada tahun 2015, dan memiliki impian dimana pengendara tidak perlu lagi membeli sebuah mobil karena berkendara dengan Uber akan menjadi alternatif yang lebih murah nantinya. (dailymail/mnx)