JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Mantan Ketua Relawan Bara JP, Ferdinand Hutahaean ikut mengkritik perjalanan 12 anggota DPR RI ke Perancis baru-baru ini. Sebab perjalanan untuk studi banding pengelolaan buku tersebut diduga menghabiskan anggaran hingga sekitar Rp.2,2 M.
Bahkan Ferdinand mengungkapkan ke-12 anggota Komisi X DPR tersebut melakukan penyimpangan kejiwaan, karena kunjungan mereka tidak penting.
"Mengapa saya sebut penyimpangan kejiwaan adalah karena, Pertama, urgensi dari kunker ke Prancis itu tidak ada sama sekali. Masa perlu jauh-jauh ke Prancis hanya untuk belajar ngelola buku? Apakah bangsa ini sudah sebegitu bodohnya hingga harus belajar ngelola buku ke Perancis?" katanya di Jakarta, Selasa (28/7/2015).
"Kedua, anggaran yang cukup besar itu tidak memberi manfaat apa-apa bagi peningkatan kesejahteraan bangsa dan rakyat kecuali hanya meningkatkan kesejahteraan anggota DPR kita," sambungnya.
Dua hal itu kata dia, melahirkan kesimpulan bahwa ke-12 anggota DPR tersebut melakukan penyimpangan kejiwaan.
"Anggota DPR ini dengan tidak tahu malu menghabiskan anggaran negara yang besar hanya untuk jalan-jalan dan tidak menghasilkan sesuatu bagi bangsa dan negara," tegasnya.
Sebaiknya kata dia, anggota DPR yang berangkat ke Prancis itu tidak usah kembali lagi ke Indonesia.
"Bikin malu negara saja. Apa mereka tidak melihat kesusahan rakyat yang makin besar ini? Dasar anggota DPR terganggu kejiwaannya," pungkasnya. (iy)