JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Dampak musim kemarau mulai dirasakan warga Bekasi. Sebagaimana disampaikan oleh Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin, kekeringan saat ini sudah melanda Kecamatan Cibarusah, Cikarang Timur, Tarumajaya dan Tambun Utara.
Merujuk data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, kekeringan terparah terjadi di Kecamatan Cibarusah. Kontur wilayah yang berbukit-bukit menyebabkan warga kesulitan mendapatkan air. Ada lebih 2.800 keluarga di Desa Sirnajati, Ridogalih, Ridomanah, dan Cibarusah Kota, yang terdampak kekeringan di Cibarusah.
Ketua RT 04/02 Kecamatan Cibarusah, Syamsu, mengungkapkan, kekeringan ini telah mengakibatkan kerugian bagi ratusan warganya yang sebagian besar merupakan petani. Pasalnya, kali ini masa panen gagal karena tidak adanya aliran air yang cukup.
Untuk membantu meringankan beban warga, lewat program Sedekah Air, PPPA Daarul Qur'an mengirimkan 51.000 liter air ke kecamatan tersebut.
“Tahun ini adalah masa yang sulit bagi sebagian besar wilayah Indonesia. Salah satunya wilayah Cibarusah, Bekasi," ujar Direktur Utama PPPA Daarul Qur'an, Muhammad Anwar Sani, Kamis (30/7/2015).
Mendapatkan bantuan air bersih, Inom, warga Desa Sinarjati menyambut gembira.
"Alhamdulillah, akhirnya bantuan air datang dan saya maupun kakak saya yang tengah sakit bisa mendapatkan air tanpa harus berjalan jauh seperti hari-hari biasanya," ujarnya.
Sementara itu Direktur Program PPPA Daarul Qur'an, Sunaryo Adhiatmoko mengatakan, menyikapi kekeringan dan kesulitan air yg dialami sebagian masyarakat hari ini PPPA Daarul Quran membantu distribusi air bersih ke beberapa lokasi di Bekasi, Cianjur, Blora, dan Jawa Timur.
Selain itu, PPPA Daarul Qur’an juga tengah mempersiapkan pengadaan air bersih untuk masyarakat di Flores NTT melalui Pipanisasi Air yang direncanakan sejauh tujuh kilometer.
"Program ini bagian dari melayani dan membantu masyarakat yang berada di wilayah sulit air,” pungkasnya. (mnx)