JOMBANG (TEROPONGSENAYAN) - KH Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus kembali ditetapkan menjadi Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama untuk periode 2015-2020.
Ditetapkannya Gus Mus sebagai pemimpin tertinggi NU itu adalah hasil dari musyawarah yang dilakukan oleh sembilan kiai yang tergabung dalam Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA). Rapat penentuan itu sendiri berlangsung di Alun-Alun Jombang yang baru berakhir Rabu (5/8/2015) malam dikutip dari laman nu.or.id.
Keputusan penetapan Gus Mus sebagai Rais Aam PBNU ditandatangani anggota Ahwa yaitu KH Ma’ruf Amin, KH Nawawi Abdul Jalil, TGH Turmudzi Badruddin, KH Khalilurahman, KH Dimyati Rais, KH Ali Akbar Marbun, KH Makhtum Hannan, KH Maimoen Zubair, dan KH Mas Subadar.
Penetapan itu dibacakan oleh Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul. Wakil Gubernur Jawa Timur itu adalah Ketua Panitia Muktamar NU ke-33 di Jombang.
Pada penetapan itu disebutkan bahwa Gus Mus sebagai Rais Aam PBNU didampingi KH Makruf Amin sebagai Wakil Rais Aam. Kemudian pemimpin sidang meminta forum untuk membacakan surat Alfatihah atas penetapan itu.
KH Mustofa Bisri sebelumnya mengatakan tak berharap kembali menjadi Rais Aam. Pernyataan itu disampaikan Gus Mus, lewat pidato mengharukan yang membuat para muktamirin terdiam. Usai pidato itu, Muktama NU berlangsung relatif dingin setelah sebelumnya sempat ricuh.
Gus Mus sebelumnya juga menjabat sebagai Rais Aam menggantikan posisi yang ditinggalkan almarhum KH Sahal Mahfudz yang wafat pada 25 Januari 2014 lalu.(yn)