JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Perlambatan ekonomi Indonesia masih terus berlangsung. Hal tersebut tercermin dalam pertumbuhan ekonomi triwulan II-2015 yang kembali berada di level 4 persen. Badan Pusat Statistik (BPS), Rabu (5/8/2015) merilis pertumbuhan ekonomi triwulan II tahun ini hanya mencapai 4,67 persen. Angka pertumbuhan tersebut lebih rendah dari triwulan I-2014 lalu, yang tercatat sebesar 4,72 persen.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji akan terus mengupayakan agar angka pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai tren positif di triwulan berikutnya.
"Kita perlu angka pertumbuhan yang lebih tinggi. Seperti yang saya pernah sampaikan sebelumnya bahwa “pahit bilang pahit, tantangan ekonomi akan makin berat sebelum membaik beberapa kuartal kemudian,” kata Jokowi di laman facebooknya, Rabu (5/8/2015).
Namun, lanjut Jokowi, sisi positifnya, pertumbuhan ekonomi di triwulan II ini mulai menunjukkan tanda stabilisasi yang diperlukan, untuk mencapai angka pertumbuhan yang lebih tinggi.
"Saat ini pemerintah terus bekerja keras untuk menggenjot belanja negara, stabilisasi harga, dan menarik investasi untuk mengatasi ekonomi jangka pendek," cetusnya.
Orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan, ke depan reindustrialisasi menjadi pilihan pemerintah. Tak lupa, terang Jokowi ekonomi kreatif harus menjadi mesin ekonomi baru Indonesia.
"Transisi ekonomi ini tidak instan, perlu proses. Ayo kita tetap bekerja saling bahu membahu," pungkas Jokowi.(yn)