JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Menteri Hukum dan Ham (Menkumham) Yasonna Laoly berdalih jika Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kemanusiaan (PMK) Puan Maharani tak terkena reshuffle oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena mempunyai prestasi yang bagus selama 10 bulan.
"Berprestasi dong (Puan), kan kalau gak berprestasi atau gak komunikatif (bisa di reshuffle)," ujar Yasonna di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Jakarta, Kamis (13/8/2015).
Namun, Yasonna membantah membela rekan separtainya tersebut. Ia menegaskan, Presiden Jokowi mempunyai hak prerogatif penuh dalam perombakan kabinet.
"Itu hak prerogatif presiden," tukasnya.
Seperti diketahui Presiden Jokowi akhirnya melantik lima menteri dan sekretaris kabinet di istana negara, Rabu (12/8/2015). Menteri-menteri yang dilantik adalah Luhut B Panjaitan sebagai Menko Politik dan Keamanan, Darmin Nasution sebagai Menko Perekonomian, Rizal Ramli sebagai Menko bidang Kemaritiman, Thomas Lembong sebagai Menteri Perdagangan dan Sofyan Djalil sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan dan Kepala Bapenas. Selain itu Presiden Joko Widodo juga melantik Sekretaris Kabinet Pramono Anung menggantikan Andi Wijayanto. (mnx)