JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi muktamar Surabaya Romahurmuziy atau Romi menilai tekad Nadhlatul Ulama (NU) untuk kembali ke khittah hanya tinggalslogan belaka. Penilaian Romi tersebut disampaikan terkait dengan susunan kepengurusan PBNU yang diumumkan, Sabtu (22/8/2015).
"Saya menyesalkan kejadian tersebut, karena mestinya NU berdiri di atas dan untuk semua golongan," tulis Romi menjawab pertanyaan TeropongSenayan, Senin (24/8/2015).
Dalam pantauan TeropongSenayan, susunan kepengurusan PBNU periode 2015-2015 hasil muktamar Surabaya, didominasi oleh tokoh dari partai politik tertentu. Sebagai contoh posisi Sekjen dijabat oleh politisi yang juga anggota DPR RI dari PKB Helmy Faishal Zaini.
Romi kembali menegaskan, dengan adanya dominasi dari partai tertentu ‘kembali ke khittah’ hanya tinggal slogan saja.
"Kenyataan itu juga mengonfirmasi, siapa yang sesungguhnya 'bermain' di muktamar. Karena itulah yang terjadi, tarik-menarik antara pro parpol dan pro khittah," terang Romi.
Romi termasuk tokoh nahdliyin yang menginginkan agar NU tetap netral sebagai organisasi kemasyarakatan dan berada di atas semua golongan. Sikap Romi tersebut ditegaskan saat NU akan menyelenggarakan muktamar di Surabaya, awal Agustus 2015. (mnx)